Habis Rontok 3% Lebih, Harga Minyak Bangkit Hari Ini! Tapi...

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
10 August 2021 09:05
Ilustrasi: Minyak mengalir keluar dari semburan dari sumur 1859 asli Edwin Drake yang meluncurkan industri perminyakan modern di Museum dan Taman Drake Well di Titusville, Pennsylvania AS, 5 Oktober 2017. REUTERS / Brendan McDermid / File Foto
Foto: Ilustrasi: Minyak mengalir keluar dari semburan dari sumur 1859 asli Edwin Drake yang meluncurkan industri perminyakan modern di Museum dan Taman Drake Well di Titusville, Pennsylvania AS, 5 Oktober 2017. REUTERS / Brendan McDermid / File Foto

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia bergerak naik pada perdagangan hari ini. Maklum, harga sudah turun lumayan dalam sehingga menyimpan potensi technical rebound.

Pada Selasa (10/8/2021) pukul 08:09 WIB, harga minyak jenis brent berada di US$ 69,33/barel. Naik 0,42% dibandingkan hari sebelumnya.

Sementara yang jenis light sweet harganya US$ 66,87/barel. Naik 0,59%.

crude

Kemarin, harga minyak turun lumayan dalam. Harga brent ambles 2,35% dan light sweet jatuh 2,64%.

Harga si emas hitam mengalami koreksi selama dua hari perdagangan beruntun. Selama dua hari tersebut, brent ambrol 3,16% dan light sweet rontok 3,78%.

Oleh karena itu, sekarang harga minyak sudah murah. Ini yang membuat investor kembali melirik kontrak minyak, melakukan aksi beli, dan hasilnya harga berhasil terangkat.

Halaman Selanjutnya --> Waspada, Harga Minyak Masih Bisa Turun Lagi

Akan tetapi, masih ada risiko harga kembali terkoreksi. Wang Tao, Analis Komoditas Reuters, memasang target harga brent hari ini di US$ 68,43-67,39/barel.

Sementara titik support ada di US$ 67,83/barel. Jika titik ini tertembus, maka harga bisa longsor ke kisaran US$ 65,46-66,92/barel.

crudeSumber: Reuters

"Harga terpantau dalam tren menurun. Saat in harga sedang berada di gelombang C, yang bisa membawanya ke rentang US$ 62,7-67,1/barel," sebut Wang dalam risetnya.

Sementara titik resistance harga minyak diperkirakan ada di US$ 69,3/barel. Penembusan di titik ini bisa mengangkat harga ke US$ 70,15-70,77/barel.

"Namun melihat grafik candlestick, sinyal tidak cukup kuat untuk dikatakan sebagai tren bullsih. Risiko downtrend tetap melekat, dan sepertinya harga minyak lebih dekat menuju US$ 66,44/barel," tambah Wang.

crudeSumber: Reuters

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular