Saham BUKA Tembus ARA Lagi, IHSG Terkoreksi di Closing Sesi 1
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik melemah pada perdagangan sesi pertama Senin (9/8/2021), meninggalkan level psikologis 6.200 di tengah aksi ambil untung investor asing.
Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG berakhir di level 6.194,558 atau tertekan 8,9 poin (-0,14%). Dibuka naik 0,04% ke 6.203,747, indeks acuan utama bursa ini menyentuh level tertinggi hariannya di 6.239,747 tepat pukul 09:00 WIB.
Namun selepas itu, IHSG berbalik tertekan dan berfluktuasi hingga menyentuh level terendahnya beberapa menit jelang penutupan perdagangan sesi 1 pada level 6.192,757. Sebanyak 280 saham melemah, 210 lain menguat, dan 148 sisanya flat.
Nilai transaksi bursa masih meningkat ke kisaran Rp 10 triliun yang melibatkan 18 miliaran saham dalam transaksi sebanyak 1 jutaan kali. Mayoritas investor asing hari ini memilih mengambil posisi jual, sehingga mencetak penjualan bersih (net sell) Rp 210,2 miliar.
Aksi jual asing terutama menimpa saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan nilai penjualan asing masing-masing sebesar Rp 108,9 miliar dan Rp 52,5 miliar. Keduanya bergerak berlawanan arah, dengan reli BUKA sebesar 25% ke Rp 1.325 sedangkan BBRI drop 1,53% ke Rp 3.870/unit.
Sebaliknya, saham yang mereka diburu adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) dengan nilai pembelian masing-masing sebesar Rp 27 miliar dan Rp 8,2 miliar. Saham BBCA tertekan 0,2% ke Rp 30.750/saham sedangkan ASSA lompat 8,2% ke Rp 2.780/unit.
Saham bank digital masih memimpin dari sisi nilai transaksi, yakni PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) dan PT Bank Capital Indonesia Tbk (BACA), dengan nilai perdagangan masing-masing Rp 910,1 miliar dan Rp 546,5 miliar. Keduanya bergerak di jalur hijau dengan reli BBKP 4,2% menjadi Rp 620/saham sedangkan BACA lompat 1,85% ke Rp 550/saham.
Koreksi IHSG terjadi di tengah tren pertumbuhan positif di bursa Asia Pasifik, di mana indeks bursa India memimpin dengan reli sebesar 1% diikuti indeks bursa Shanghai China sebesar 0,95%. Sebaliknya, IHSG mengekor bursa Taiwan yang tertekan 0,58%.
Sentimen pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021 sebesar 7% lebih (tahunan) sudah tidak ampuh lagi memicu aksi beli saham siklikal di Tanah Air. Sebaliknya, saham teknologi memimpin, terutama saham BUKA dengan menembus batas auto reject atas (ARA) sebesar 25%.
Penambahan kasus Covid-19 masih menjadi pemicu koreksi, dengan tambahan kasus harian di kisaran 20.000-30.000 orang per hari, dan angka kematian di atas 1.000 kasus per hari. Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per Minggu (8/8/2021) mencatat 26.415 orang kasus baru.
Dengan begitu total kasus Covid-19 di Indonesia sepanjang pandemi mencapai 3,66 juta orang. Adapun jumlah korban jiwa mencapai 107.096 atau menjadi yang terburuk ke-12 menurut data Worldometers.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)