
Bursa Asia Mayoritas Melemah, Nikkei-IHSG Ditutup Cerah!

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas bursa sahamĀ Asia ditutup melemah pada perdagangan Kamis (5/8/2021), di tengah ketakpastian seputar kebijakan China dan tingginya pertumbuhan kasus infeksi virus corona (Covid-19) di kawasan tersebut.
Hanya indeks Nikkei Jepang dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang ditutup di zona hijau pada perdagangan hari ini. Indeks Nikkei ditutup menguat 0,52% ke level 27.728,12 dan IHSG berakhir melesat 0,75% ke 6.205,42.
Sementara sisanya ditutup di zona merah pada hari ini. Indeks Hang Seng Hong Kong merosot 0,84% ke 26.204,69, Shanghai Composite China melemah 0,31% ke 3.466,55, Straits Times Singapura terkoreksi 0,25% ke 3.175,1, dan KOSPI Korea Selatan terdepresiasi 0,13% ke 3.276,13.
Indeks Nikkei berakhir positif karena didorong oleh kinerja positif keuangan dari Nippon Yusen, Kikkoman Corp dan Hitachi Zozen, meskipun kenaikan Nikkei cenderung dibatasi oleh kekhawatiran tentang melonjaknya kasus Covid-19.
Sementara di Indonesia, IHSG ditutup melesat, setelah Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada kuartal II-2021 berhasil melesat 7,07% secara tahunan (year-on-year/YoY).
Namun, pasar saham di Hong Kong, China, dan Korea Selatan terkoreksi karena ketakpastian seputar kebijakan China dan tingginya pertumbuhan kasus infeksi Covid-19 di kawasan Benua Kuning.
Badan pembuat keputusan utama Partai Komunis China pada pertemuan terakhirnya menyebutkan istilah-istilah seperti "anti-monopoli", menandakan bahwa badai peraturan yang akan menghancurkan saham teknologi masih akan terjadi dalam beberapa bulan mendatang.
Selera risiko juga dibatasi oleh kekhawatiran atas melonjaknya kembali kasus baru Covid-19, karena varian Delta yang lebih cepat menyebar, menyerang kembali sebagian besar negara-negara di kawasan Asia.
Di Jepang, otoritas kesehatan setempat melaporkan lonjakan 14.207 kasus baru yang belum pernah terjadi sebelumnya pada Selasa (3/8/2021) lalu, dipimpin oleh rekor 4.166 infeksi di ibukota Tokyo.
Sedangkan di Korea Selatan, pemerintah setempat melaporkan sebanyak 1.776 kasus baru Covid-19 pada Rabu (4/8/2021) kemarin dan mendekati rekor harian 1.895 kasus pada pekan lalu lalu.
Sementara itu, kontrak berjangka (futures) indeks saham AS tak banyak berubah di sesi awal pra-pembukaan karena investor juga memantau rilis kinerja keuangan beberapa emiten indeks S&P 500 dan rilis data tenaga kerja dari pemerintah AS pada Jumat (6/8/2021) nanti.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!
