Pasar Kian Optimistis, IHSG Akhiri Sesi 1 di Zona Hijau Lagi
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sukses berakhir di teritori positif pada perdagangan sesi pertama Rabu (4/8/2021), didorong ekspektasi kian terkendalinya penyebaran virus Covid-19.
Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG berakhir di level 6.148,793 atau menguat 18,2 poin (+0,3%). Dibuka naik 0,19% ke 6.142,475, indeks acuan utama bursa ini sempat merosot pada pukul 09:00 WIB ke level terendahnya pada 6.112,72.
Namun setelah itu, IHSG terus menguat hingga menyentuh level tertinggi hariannya pada 6.154,565 pada pukul 10:40 WIB. Sebanyak 212 saham menguat, 239 lain melemah, dan 184 sisanya flat.
Nilai transaksi bursa masih bertahan di kisaran Rp 8 triliun yang melibatkan nyaris 19 miliar saham dalam transaksi sebanyak 1 jutaan kali. Mayoritas investor asing hari ini memilih mengambil posisi beli, sehingga mencetak pembelian bersih (net buy) Rp 155 miliar.
Saham yang diburu adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan nilai pembelian masing-masing sebesar Rp 90,4 miliar dan Rp 19,9 miliar. Saham BBRI melompat 1,6% ke Rp 3.810/saham sedangkan BBCA melemah 0,24% ke Rp 30.650/unit.
Sebaliknya, saham yang mereka lego terutama adalah PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) dan PT Harum Energy Tbk (HRUM) dengan nilai penjualan masing-masing sebesar Rp 19,8 miliar dan Rp 12,6 miliar. BFIN turun 1,05% ke Rp 945 sedangkan HRUM surut 5,6% ke Rp 5.100/unit.
Saham bank lapis kedua memimpin dari sisi nilai transaksi, yakni PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) dan PT Bank Capital Indonesa Tbk (BACA), dengan nilai perdagangan masing-masing sebesar Rp 446,6 miliar dan Rp 428,9 miliar. Keduanya bergerak berlawanan arah dengan reli BBKP sebesar 17,1% menjadi Rp 494/saham sedangkan BACA anjlok 3,8% ke Rp 510/saham.
Reli IHSG kali ini terjadi meski mayoritas bursa utama Asia Pasifik melemah, dipimpin indeks Hang Seng Hongkong dan Nikkei Jepang yang masing-masing terkoreksi 0,95% dam 0,86%. Sebaliknya, reli IHSG di sesi 1 ini merupakan yang tertinggi di antara bursa utama kawasan.
Pelaku pasar semakin optimistis dengan pengendalian pandemi di Indonesia, setelah rata-rata kasus baru Covid di Tanah Air melandai menjadi 33.900 orang per hari sepekan lalu, atau turun cukup tajam dari rerata sepekan sebelumnya yakni 41.411 orang/hari.
Rantai penularan virus corona juga semakin bisa diputus sebagaimana terlihat dari data reproduksi efektif (Rt). Jika angka Rt di bawah satu, maka pasien positif tidak berisiko menulari orang lain. Kasus positif berhasil diisolasi, sehingga tidak menambah panjang rantai penularan.
Berdasarkan catatan Bonza per4 Agustus pukul 02:36 WIB, tinggal 12 dari 34 provinsi yang memiliki Rt di atas satu. Sisanya sudah di bawah satu termasuk di daerah yang sebelumnya sangat rawan seperti DKI Jakarta (0,08), Jawa Barat (0.18), dan Jawa Timur (0,53).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)