
Virus Corona Delta 'Menggila', Harga Minyak Diramal Longsor!

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia bergerak turun pada perdagangan pagi ini. Kekhawatiran akan pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) yang semakin ganas membuat investor tidak yakin permintaan minyak bakal melonjak.
Pada Rabu (4/8/2021) pukul 08:18 WIB, harga minyak jenis brent tercatat US$ 72,2/barel. Turun 0,29% dibandingkan hari sebelumnya.
Sementara yang jenis light sweet berada di US$ 70,25/barel. Berkurang 0,44%.
![]() |
Virus corona kembali menebar teror di seluruh dunia. Kehadiran virus corona varian delta yang lebih menular dari sebelumnya membuat peta permainan berubah. Lagi-lagi, tidak ada negara yang aman.
Per 3 Agustus 2021, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan jumlah pasien positif corona di seluruh negara adalah 198.778.175 orang. Bertambah 424.716 orang dari hari sebelumnya.
Dalam sepekan terakhir, pasien positif bertambah rata-rata 574.319 orang per hari. Lebih tinggi dibandingkan rerata seminggu sebelumnya yaitu 566.085 orang per hari.
![]() |
Virus corona yang kembali 'menggila' buat banyak negara terpaksa membatasi aktivitas dan mobilitas masyarakat. Artinya permintaan energi bakal turun sehingga harga minyak terkoreksi.
"Pasar sedang berusaha menghitung risiko perlambatan ekonomi akibat virus corona varian delta," ujar Phil Flynn, Analis Senior Price Futures Group yang berbasis di Chicago, seperti diberitakan Reuters.
Wang Tao, Analis Komoditas Reuters, memperkirakan harga minyak masih bisa turun lagi. Untuk yang jenis brent, harga sedang menguji titik support di US$ 71,18/barel. Penembusan di titik ini akan membawa harga 'longsor' ke US$ 69,95/barel.
"Saat ini minyak sedang berada di gelombang C, yang mampu membawa harga turun ke US$ 69,95-65,98/barel," tulis Wang dalam riset hariannya.
![]() |
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji) Next Article Pasokan Libya Bikin Panas Harga Minyak