Saham BBYB-FREN Jadi 'Raja' Hari Ini, MLPL-BGTG Ambles Lagi
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham perbankan PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) dan emiten telekomunikasi Grup Sinar Mas PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) berhasil bertengger di deretan top gainers pada perdagangan hari ini, Kamis (29/7/2021).
Di teritori berbeda, saham emiten bank PT Bank Ganesha Tbk (BGTG) dan emiten Grup Lippo PT Multipolar Tbk (MLPL) harus rela menjadi 'pecundang'.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil rebound dan bergerak di zona hijau sepanjang hari ini. IHSG menguat 0,53%, kembali ke level psikologis 6.100, ke posisi 6.120,727 pada penutupan sesi II perdagangan Kamis (29/7).
Menurut data BEI, ada 258 saham naik, 233 saham merosot dan 165 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 12,93 triliun dan volume perdagangan mencapai 22,56 miliar saham.
Investor asing pasar saham masuk ke bursa Tanah AIr dengan catatan beli bersih asing mencapai Rp 58,75 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan jual bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 61,41 miliar.
Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi II hari ini (29/7).
Top Gainers
Bank Neo Commerce (BBYB), saham +23,85%, ke Rp 675, transaksi Rp 299,7 M
Smartfren Telecom (FREN), +18,18%, ke Rp 143, transaksi Rp 446,1 M
Samudera Indonesia (SMDR), +18,05%, ke Rp 785, transaksi Rp 80,7 M
Jasnita Telekomindo (JAST), +16,25%, ke Rp 186, transaksi Rp 45,1 M
Steel Pipe Industry of Indonesia (ISSP), +11,85%, ke Rp 302, transaksi Rp 67,5 M
Top Losers
Bank Rakyat Indonesia Agroniaga (AGRO), saham -6,67%, ke Rp 2.660, transaksi Rp 508,5 M
Berkah Beton Sadaya (BEBS), -6,50%, ke Rp 575, transaksi Rp 59,3 M
Multipolar (MLPL), -4,67%, ke Rp 510, transaksi Rp 258,1 M
Bank Ganesha (BGTG), -3,85%, ke Rp 250, transaksi Rp 88,4 M
Indocement Tunggal Prakarsa (INTP), -3,66%, ke Rp 9.200, transaksi Rp 66,9 M
Mengacu pada daftar di atas, saham BBYB memimpin dengan lonjakan harga 23,85%, ke Rp 675/saham dengan nilai transaksi sebesar Rp 299,7 miliar. Saham BBYB melanjutkan kenaikan pada Rabu kemarin ketika ditutup naik 1,87%. Dalam sepekan, saham BBYB menguat 12,50%, sementara dalam sebulan melesat 64,63%.
Kenaikan saham BBYB terjadi di tengah kabar perusahaan financial technology (fintech) PT Akulaku Silvrr Indonesia alias Akulaku resmi menjadi pemegang saham pengendali BBYB, setelah mendapat restu Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hal tersebut terungkap dalam rancangan pengambilalihan Bank Neo Commerce oleh Akulaku yang dipublikasikan pada Rabu (28/7) di situs resmi BBYB.
Pengumuman ringkasan rancangan pengambilalihan ini sehubungan dengan kepemilikan Akulaku atas 1.664.157.909 saham BBYB atau sekitar 24,98% BBYB sebagai akibat dari pelaksanaan penawaran umum terbatas III (PUT III) atau rights issue.
Aksi itu mengakibatkan Akulaku menjadi pemegang saham terbesar di BBYB, dan setelah fintech yang disokong oleh anak usaha Alibaba ini lulus uji kemampuan dan kepatutan (fit and proper test) sebagai pemegang saham pengendali BBYB.
Asal tahu saja, Akulaku pertama kali masuk di BBYB pada awal tahun 2019 dengan mengakuisisi 8,9% saham PT Bank Yudha Bhakti Tbk (nama sebelumnya dari Bank Neo Commerce) dari PT Gozco Capital pada harga Rp 338 per saham dengan nilai total Rp 158 miliar.
Selain saham BBYB, saham FREN juga terdongkrak 18,18% ke Rp 143/saham, setelah kemarin terkoreksi 1,63%. Nilai transaksi FREN tercatat sebesar Rp 446,1 miliar, berada di peringkat ketiga saham dengan nilai transaksi tertinggi hari ini.
Dalam sepekan saham FREN melesat 26,55%, sementara dalam sebulan terapresiasi 21,19%.
Sementara, saham MLPL ambles 4,67% ke Rp 510/saham. Dengan ini, saham MLPL sudah terbenam di zona merah selama 6 hari beruntun. Dalam sepekan saham ini anjlok 23,88%, sementara dalam sebulan tergerus 25,55%.
Setali tiga uang, saham BGTG merosot 3,85% hari ini, melanjutkan koreksi pada perdagangan kemarin ketika ditutup ambles 5,80%. Para investor tampaknya masih melakukan aksi ambil untung terhadap saham ini setelah pada 23-27 Juli lalu saham ini melesat kencang. Dalam sepekan saham BGTG mendaki 35,87%, sedangkan dalam sebulan 'terbang' 106,61%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)