Bursa Asia 3 Hari Babak Belur, Ternyata Ini Biang Keladinya!

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
29 July 2021 14:37
An investor looks at an electronic board showing stock information at a brokerage house in Shanghai, China July 6, 2018. REUTERS/Aly Song
Foto: REUTERS/Aly Song

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham Asia dalam 3 hari sebelumnya mengalami pelemahan cukup parah, di mana untuk pasar saham Hong Kong dan Shanghai ditutup ambruk lebih dari 2% pada perdagangan Senin (26/7/2021) dan Selasa (27/7/2021).

Indeks Hang Seng Kong Kong dan Shanghai China berhasil memangkas pelemahannya pada perdagangan Rabu (28/7/2021) kemarin. Namun di tengah indeks Hang Seng dan Shanghai yang berhasil memangkas koreksi, indeks Nikkei malah ditutup ambruk pada Rabu kemarin.

Setelah selama 3 hari bursa Asia cenderung berada di zona merah, pada hari ini terpantau seluruh indeks saham utama Asia bergerak menghijau.

Menurunnya indeks Hang Seng dan Shanghai dari Senin hingga Rabu pekan ini terdorong oleh aksi penegasan regulasi di beberapa sektor.

Menurut riset dari Eastspring Investments, sepanjang bulan Juli ini, pihaknya terus melihat adanya berita penegasan regulasi baru di sektor pendidikan online, perumahan, dan pelayanan berbasis internet seperti WeChat/Taobao, musik digital, pengiriman makanan, dan beberapa aplikasi yang menjadi sasaran para regulator.

"Kami melihat bahwa tekanan ini kemungkinan akan terus berlanjut hingga akhir tahun ini, dengan dengan memperhitungkan masukan dari pengacara industri, masing-masing perusahaan dan rencana peraturan Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi (MIIT) dalam enam bulan kedepan." kata Eastspring dalam laporan risetnya, dikutip CNBC Indonesia Kamis (29/7/2021).

Sejauh ini masing-masing perusahaan masih menilai potensi dampak dari regulasi baru, karena pertanyaan kuncinya adalah akan seberapa ketatnya penegakan hukum di lapangan.

"Kasus yang berprioritas tinggi seperti pengaturan pendidikan secara online (untuk mengurangi biaya pendidikan) harus dibedakan dari bentuk penegakan peraturan lainnya." tambahnya.

"Kami melihat model bisnis untuk perusahaan internet besar tidak akan mengalami gangguan yang signifikan, meskipun para regulator akan merubah peraturan untuk melindungi pengguna (misalnya data pribadi) dan pekerja (asuransi, upah)."

Mekanisme pasar akan memperhitungkan perubahan baru ini dan setiap saham dapat menemukan batas bawah (support) valuasinya, selama model bisnis masih dapat dipertahankan.

Sebagai contoh, saham Tencent mencapai support di bawah kisaran PE normalnya (sekitar PE 25x-35x) waktu terjadi ketidakpastian di bisnis, seperti pada akhir 2018 ketika persetujuan regulator untuk game-nya ditunda, atau ketika valuasi PE terendahnya terjadi pada tahun 2011.

Hal ini karena para investor khawatir terhadap transisi Tencent ke internet seluler dan menghadapi persaingan tinggi dari Weibo dan Renren.

Sementara untuk pasar saham Indonesia, pelemahan parah indeks Hang Seng dan Shanghai cenderung berpengaruh sedikit, di mana pada Senin lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih mampu bertahan di zona hijau, yakni naik tipis 0,08% di level 6.106,39.

Sedangkan pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup melemah 0,15% di level 6.097,05. Pada penutupan perdagangan sesi I hari ini, IHSG kembali ditutup melemah 0,15% di level 6.087,77.

Pada penutupan perdagangan Rabu kemarin, IHSG kembali melemah, namun pelemahan masih cenderung tipis, yakni melemah 0,12% ke level 6.088,52.

Pada hari ini, IHSG mengikuti pergerakan indeks utama Asia yang kembali pulih setelah selama tiga hari beruntun mengalami pelemahan parah.

Di lain sisi, pulihnya bursa Asia pada hari ini juga disebabkan karena bank sentral Amerika Serikat (AS) tetap mempertahankan kebijakan suku bunganya di level 0 - 0,25%.

Selain itu, belum jelasnya sinyal mengenai kapan tapering off atau pengurangan pembelian aset (quantitative aset/QE) dijalankan oleh bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) juga menjadi pendorong kenaikan bursa Asia dan IHSG hari ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular