Gainers-Losers I

Saham Erick Thohir jadi Jawara, NICL & DUCK Terpental Parah

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
27 July 2021 12:23
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia, Senin (19/7/2021) (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham perusahaan milik Grup Mahaka yang didirikan Menteri BUMN Erick Thohir PT Mahaka Media Tbk (ABBA) menjadi top gainers pada sesi I perdagangan hari ini, Selasa (27/7/2021), setelah melonjak lebih dari 15%.

Sementara, saham emiten tambang nikel PT PAM Mineral Tbk bersama dengan saham emiten pengelola restoran chinese food The Duck King, PT Jaya Bersama Indo Tbk (DUCK) dan emiten barang konsumer PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) berbagi tempat di deretan top losers.

Setelah sempat melesat, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot tipis ke zona merah pada akhir sesi I. IHSG turun sangat tipis 0,01% ke posisi 6.105,989 pada penutupan sesi I perdagangan Selasa (27/7).

Menurut data BEI, ada 235 saham naik, 248 saham merosot dan 148 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 6,97 triliun dan volume perdagangan mencapai 13,09 miliar saham.

Investor asing pasar saham 'angkat kaki' dari bursa domestik dengan catatan jual bersih asing mencapai Rp 24,58 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan jual bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 31,52 miliar.

Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi I hari ini (27/7).

Top Gainers

  1. Yelooo Integra Datanet (YELO), saham +15,93%, ke Rp 262, transaksi Rp 47,7 M

  2. Mahaka Media (ABBA), +15,74%, ke Rp 625, transaksi Rp 90,7 M

  3. Jasnita Telekomindo (JAST), +14,29%, ke Rp 168, transaksi Rp 16,3 M

  4. Armada Berjaya Trans (JAYA), +12,96%, ke Rp 122, transaksi Rp 12,0 M

  5. Barito Pacific (BRPT), +9,94%, ke Rp 885, transaksi Rp 75,0 M

Top Losers

  1. PAM Mineral (NICL), saham -6,25%, ke Rp 210, transaksi Rp 188,9 M

  2. Ciputra Development (CTRA), -5,38%, ke Rp 880, transaksi Rp 35,8 M

  3. Multipolar (MLPL), -4,92%, ke Rp 580, transaksi Rp 62,5 M

  4. Jaya Bersama Indo (DUCK), -4,48%, ke Rp 128, transaksi Rp 5,3 M

  5. Unilever Indonesia (UNVR), -4,26%, ke Rp 4.500, transaksi Rp 154,0 M

Saham ABBA tercatat melesat 15,74% ke Rp 625/saham, setelah kemarin menyentuh auto rejection atas (ARA) 25,00%.

Dengan ini, dalam sepekan saham ABBA melejit 94,10%, sementara dalam sebulan 'terbang' 162,61%. Nilai kapitalisasi pasar (market cap) saham ABBA mencapai Rp 1,80 triliun.

Melesatnya saham ABBA sejak minggu lalu terjadi di tengah rencana perusahaan menggelar penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias rights issue.

Pada Rabu pekan lalu, ABBA mengumumkan rencana menambah modal dengan skema rights issue sebanyak-banyaknya 1,20 miliar saham.

Mengacu prospektus yang dipublikasikan ABBA, nilai nominal rights issue tersebut sebesar Rp 100 per saham. Aksi korporasi ABBA juga telah mengantongi restu pemegang saham.

Manajemen menyatakan, penambahan modal tersebut akan dilakukan sesuai keperluan permodalan perseroan. Adapun pelaksanaan rights issue dilaksanakan tidak lebih dari 12 bulan sejak tanggal persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

"Penambahan modal ini memberikan pengaruh kepada pemegang saham perseroan yang tidak menggunakan haknya, persentase kepemilikan saham akan terdilusi," ungkap manajemen ABBA, dikutip Rabu (21/7).

Rencananya, penggunaan dana hasil rights issue ini akan digunakan untuk modal kerja perseroan dan anak usaha serta investasi sektor teknologi digital melalui pengembangan usaha anak usaha, investasi baru, pengembangan aplikasi, dan pembelian hardware.

Berbeda nasib, saham NICL ambles 6,25%, setelah kemarin stagnan di Rp 224/saham. Sebelum itu, saham ini sempat menyentuh auto rejection atas (ARB) selama 5 hari beruntun, yakni pada 16-23 Juli. ARB 'berjilid-jilid' tersebut menyusul reli kenaikan selama 5 hari berturut-turut sejak saham ini melantai di bursa pada 9 Juli lalu.

Saham DUCK juga ambles 4,48% ke Rp 128/saham. Para investor tampaknya mulai melakukan aksi ambil untung (profit taking) setelah kemarin saham ini melesat 13,56%.

Tidak hanya itu, saham UNVR juga kembali merosot 4,26% ke Rp 4.500/saham. Dengan ini, saham UNVR sudah melemah selama 4 hari beruntun. Dalam sepekan, saham UNVR tergerus 11,33%, sementara sebulan anjlok 10,45%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Punya Saham Ini? Tak Perlu Pusing Lihat Tiket Mudik Selangit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular