Pandemi, Begini Laba Leasing Mobil Grup Northstar Semester I

tahir saleh, CNBC Indonesia
Senin, 26/07/2021 11:05 WIB
Foto: Patrick Walujo (CNBC Indonesia/Arina Yulistara)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten multifinance atau leasing dari Grup Northstar yang disokong pengusaha Patrick Walujo dan Glenn Sugita, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) mencatatkan laba bersih di semester I-2021 mencapai Rp 487,43 miliar, naik 46,79% dari periode yang sama tahun lalu Rp 332,04 miliar.

Kendati laba bersih naik signifikan, pendapatan perusahaan justru terkoreksi sebesar 19,67% menjadi Rp 1,96 triliun, dari periode Juni 2020 sebesar Rp 2,44 triliun.

Penurunan ini dikontribusikan dari segmen piutang pembiayaan yang turun menjadi Rp 1,82 triliun dari sebelumnya Rp 2,35 triliun di tengah pandemi Covid-19.


Adapun pendapatan lain dari bisnis keuangan yakni Rp 17,62 miliar, bisnis pembiayaan syariah Rp 20,26 miliar, dan lainnya Rp 115,20 miliar.

Manajemen BFIN dalam laporan keuangan menyatakan kenaikan laba ini seiring dengan meningkatnya nilai pembiayaan baru sebesar 48,7% menjadi Rp 6,1 triliun dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.

Tingkat pembiayaan bermasalah atau Non-performing financing (NPF) turun 158 basis points YoY (year on year) dan 11 basis points QoQ (quarter on quarter) menjadi 2,15% per Juni 2021. Rasio ini lebih rendah dari rata-rata industri yang dilaporkan mencapai 4,05% di bulan Mei 2021.

Catatan yang baik ini juga turut diiringi dengan keberhasilan BFIN mengelola nilai outstanding restrukturisasi pembiayaan dari nilai tertinggi dari Rp 5,3 triliun menjadi Rp 2,7 triliun.

"Dengan tren peningkatan pembiayaan baru yang berdampak positif terhadap profit BFIN, nilai receivables yang kami kelola akan turut dan terus kami sasar ke arah perbaikan dan peningkatan. Sejalan dengan itu, kami juga tetap berupaya mengelola risiko secara cermat dan menjaga rasio pembiayaan bermasalah seminim mungkin," kata Sudjono, Finance Director BFI Finance, dalam keterbukaan informasi BEI, Senin (26/7).

Adapun kontrak baru sepanjang Januari hingga Juni 2021 masih didominasi oleh pembiayaan mobil bekas sebesar 71,2% atau menyumbang Rp 4,34 triliun.

Portofolio pembiayaan terbesar kedua adalah motor bekas sebesar 14,3% dan pembiayaan alat berat dan permesinan sebesar 10,7%. Sisanya sebesar 3,8% adalah komposisi pembiayaan mobil baru, property backed financing (PBF), dan syariah.

Di sisi lain, perusahaan juga tetap menjaga kepercayaan investor dengan membagikan dividen dengan nilai total sebesar Rp 269 miliar, atau setara dengan 38,4% laba Perusahaan di 2020 pada 25 Juni lalu.

Dari sisi pendanaan, perseroan merilis Obligasi Berkelanjutan V BFI Finance Indonesia Tahap II Tahun 2021 bernilai emisi sebesar Rp 1 triliun, yang siap ditawarkan mulai 30 Juli - 3 Agustus.

Penerbitan obligasi ini adalah bagian dari dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) V dengan total target penghimpunan dana sebesar Rp 6 triliun.

Data BEI mencatat, saham BFIN naik 2,35% di level Rp 870/saham dengan nilai transaksi Rp 33,55 miliar. Sepekan terakhir saham BFIN naik 6% dan sebulan masih koreksi 7,4%.


(tas/tas)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat