Ambil Posisi! Harga Minyak Siap-siap Nanjak ke US$ 75/Barel
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia bergerak naik pada perdagangan pagi ini. Kemungkinan tertundanya kesepakatan nuklir antara Iran dengan negara-negara Barat membuat harga si emas hitam bergerak ke utara.
Pada Senin (26/7/2021) pukul 07:44 WIB, harga minyak jenis brent berada di US$ 74,16/barel. Naik 0,08% dari posisi akhir pekan lalu.
Sementara yang jenis light sweet harganya US$ 72,14/barel. Berkurang 0,1%.
Dinamika di Iran menjadi penggerak harga minyak. Seorang sumber di lingkaran diplomatik membisikkan kepada Reuters bahwa Negeri Persia belum siap kembali ke meja perundingan dengan negara-negara Barat sampai pemerintahan Presiden Terpilih Ebrahim Raisi terbentuk.
"Mereka belum siap sampai pemerintahan terbentuk. Jadi mungkin baru sekitar pertengahan Agustus," ungkap sang sumber.
Perjanjian nuklir antara Iran dengan negara-negara Barat seolah 'bubar' kala Amerika Serikat (AS) undur diri kala pemerintahan Presiden Donald Trump. Kini pemerintahan Presiden Joseph 'Joe' Biden mencoba kembali menghidupkan kesepakatan tersebut.
"Kami siap untuk melanjutkan negosiasi, tetapi pihak Iran menyebut butuh waktu karena menyiapkan transisi pemerintahan. Begitu Iran menyelesaikan proses ini, kami siap untuk kembali ke Wina (Austria) dan melanjutkan pembicaraan," sebut keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri AS.
Dengan demikian, segala sanksi terhadap Iran masih ada, belum dicabut. Termasuk sanksi ekspor minyak. Siapa pun yang ketahuan membeli minyak Iran, maka bakal sulit berbisnis dengan AS.
Artinya, pasokan minyak dari Iran belum bisa diharapkan untuk masuk ke pasar dunia. Jadi pasokan masih cenderung ketat sehingga harga naik.
"Walau ada tambahan pasokan dari kesepakatan OPEC+, tetapi pasar tetap akan under-supplied setidaknya sampai akhir tahun ini," sebut riset Commerzbank.
Wang Tao, Analis Komoditas Reuters, memperkirakan harga minyak masih berpeluang naik. Untuk brent, target terdekat ada di US$ 75,36-75,87/barel. Level support akan berada di rentang US$ 73,85-73,17/barel.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)