
Covid Kembali Merajalela, Nasdaq Menguat di Pasar Futures

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan Jumat (23/7/2021), membuka peluang reli lanjutan untuk hari yang keempat berturut-turut.
Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average melompat 165 poin (+0,5%) dari nilai wajarnya. Kontrak serupa indeks S&P 500 dan Nasdaq kompak menguat sebesar 0,5%.
Imbal hasil SBN AS tenor 10 tahun (yang menjadi acuan pasar) menguat menjadi 1,29%, membantu memperkuat sentimen pelaku pasar. Penurunan imbal hasil tersebut sempat drop ke level 1,17% memicu kecemasan pasar mengenai adanya risiko besar perekonomian.
Kuatnya laba bersih raksasa teknologi mendorong optimisme investor memburu saham di sektor yang sama. Saham Twitter dan Snap kemarin melesat setelah mencetak kinerja yang melampaui ekspektasi pasar.
Di sesi pra-pembukaan hari ini, saham Twitter melesat lebih dari 5% sedangkan Snap melejit 16,4%. Saham Facebook menguat 2%, Alphabet (induk usaha Google) tumbuh 1%. Keduanya akan merilis kinerja keuangan per kuartal II-2021 pekan depan, berbarengan dengan Apple, Microsoft dan Amazon.
Penguatan saham teknologi tersebut terjadi berbarengan dengan meningkatnya kasus Covid-19 di banyak negara, akibat penyebaran virus varian delta yang jauh lebih berbahaya. Terutama, di tengah suku bunga acuan yang masih rendah.
"Kita menyaksikan selama di palung pandemi, saham teknologi dan laba bersih mereka meningkat pesat, jadi saya pikir banyak investor bakal kembali ke mata air tersebut, di tengah kenaikan kasus Covid," tutur Yung-Yu Ma, Kepala Perencana Investasi BMO Wealth Management, kepada CNBC International.
Dow Jones kemarin menguat 25,35 poin (+0,07%), sementara indeks S&P 500 tumbuh 0,2% dan indeks Nasdaq memimpin reli dengan penguatan sebesar 0,36%. Ketiganya menuju penguatan mingguan, dengan reli masing-masing sepekan berjalan ini sebesar 0,4%, 0,9% dan 1,8%. Semuanya terpaut hanya 1% dari rekor tertinggi sepanjang sejarah.
Rilis kinerja keuangan emiten Wall Street sejauh ini mendorong penguatan pasar. Seperempat kostituen indeks S&P 500 yang telah merilis kinerja keuangannya menunjukkan pertumbuhan laba bersih sebesar 76%. Menurut data Refinitiv, itu merupakan catatan terbaik sejak 2009.
Di sisi lain, margins laba bersih terus menguat jelang kenaikan inflasi. Menurut S&P Global, rata-rata margin laba bersih mereka mencapai 12,8%, atau di atas rata-rata historisnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Rilis Kinerja Nvidia, Nasdaq & S&P500 Tergelincir