
Muncul White Marubozu Guys... IHSG Bakal Tembus 6.200?

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meroket 1,8% pada perdagangan Kamis kemarin ke 6.137,547. Level tersebut merupakan yang tertinggi sejak 30 Maret lalu. Investor asing juga memborong, data pasar mencatat aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 719 miliar di pasar reguler.
Sentimen pelaku pasar global yang membaik, dan sentimen positif dari dalam negeri membuat IHSG mampu meroket. Tetapi sentimen positif dari dalam negeri sepertinya mulai menyusut, yang bisa membebani IHSG pada perdagangan Jumat (23/7/2021).
Kasus penyakit virus corona (Covid-19) kembali mencatat kenaikan signifikan, setelah menunjukkan tren menurun dalam 6 hari sebelumnya. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, kasus baru pada hari ini Rabu (21/7/2021) bertambah 49.509 pasien, naik dari hari sebelumnya sebanyak 33.772 orang, yang merupakan yang terendah sejak 6 Juli.
Kenaikan tersebut tentunya membuat pelaku pasar was-was, sebab jika kembali menanjak maka rencana pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 dan 4 pada 26 Juli mendatang bisa jadi batal. Hal tersebut tentunya menjadi kabar buruk, perekonomian Indonesia berisiko merosot lagi. Apalagi Bank Indonesia (BI) kemarin memangkas proyeksi produk domestik bruto (PDB) tahun ini.
BI memproyeksi PDB RI akan berada dikisaran 3,5%-4,3% lebih rendah dari proyeksi sebelumnya 4,1-5,1%.
Meski secara fundamental ada risiko koreksi, tetapi secara teknikal penguatan tajam IHSG kemarin memunculkan banyak sinyal-sinyal penguatan lebih lanjut ke depannya.
IHSG sukses break out melawati rerata pergerakan 100 hari (Moving Average 100/MA 100) di kisaran 6.060 hingga 6.080. MA 100 merupakan tembok tebal atau resisten yang kuat.
Beberapa kali IHSG mencoba melewatinya tetapi selalu gagal. Ini untuk pertama kalinya IHSG sukses melewati MA 100 sejak 31 Maret lalu.
![]() Foto: Refinitiv |
IHSG juga sukses melewati batas atas pola Ascending Triangle di kisaran 6.115. Ini juga menjadi sinyal IHSG akan melanjutkan penguatan.
Yang paling menarik, penembusan MA 100 dan Ascending Triangle tersebut terjadi dalam satu hari dan lewat pola candle stick White Marubozu yang merupakan sinyal nilai suatu aset akan kembali menguat. Secara psikologis, White Marubozu menunjukkan aksi beli mendominasi pasar.
Suatu candle stick dikatakan sebagai White Marubozu ketika harga open sama dengan low dan harga close sama dengan high.
Dengan banyaknya sinyak penguatan tersebut, IHSG target penguatan terdekat IHSG di 6.180. Jika mampu melewati level tersebut, IHSG berpeluang menuju 6.230.
Sementara itu support berada di kisaran 6.115 sampai 6.100. Jika dilewati, IHSG berisiko turun ke kisaran MA 100 di 6.060.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000