
Klaim Pengangguran Meningkat, Dow Jones Dibuka Melemah

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka melemah pada perdagangan Kamis (22/7/2021), atau berbalik dari posisi pra-pembukaan yang masih di teritori positif menyusul kenaikan klaim tunjangan pengangguran.
Pemerintah AS mengumumkan sepekan lalu ada 419.000 orang yang baru saja kehilangan pekerjaan dan mengajukan klaim tunjangan. Angka itu berbalik dari estimasi ekonom dalam polling Dow Jones yang mengekspektasikan angka 350.000. Catatan tersebut juga lebih buruk dari klaim sepekan sebelumnya yang sebanyak 360.000.
Indeks Dow Jones Industrial Average tertekan 6 poin (-0,02%) pukul 08:30 waktu setempat (20:30 WIB) dan 25 menit kemudian menjadi minus 68,4 poin (-0,2%) ke 34.729,6 dan S&P 500 surut 3,3 poin (-0,08%) ke 4.355,41. Namun, Nasdaq naik 18,3 poin (+0,12%) ke 14.650,23.
"Tak pelak, lonjakan klaim pengangguran menjadi kejutan tak terduga dan menjadi lubang di balik momentum berlanjutnya perbaikan data tenaga kerja," tutur Mike Loewengart, Direktur Pelaksana Strategi Investasi E-Trade, kepada CNBC International.
Bagi sebagian kalangan, lanjut dia, angka yang mengecewakan itu mengejutkan tetapi bagi yang lain cuma volatilitas sesaat. Beberapa saham siklikal, yang akan diuntungkan dari pembukaan kembali ekonomi, menguat, di antaranya saham energi, perbankan, dan angkutan penumpang.
Namun, saham American Airlines terkoreksi 1% menyusul aksi jual investor merespons berita (sell on news) tentang kinerjanya yang mulai positif dengan beroleh laba.
Pasar juga memantau rilis kinerja keuangan kuartal II-2021 seperti AT&T yang sahamnya menguat 1% di pembukaan setelah mencetak laba bersih dan pendapatan di atas estimasi analis. Di antara emiten yang merilis kinerjanya hari ini adalah Abbott Labs, Twitter, dan Snap.
Menurut Refinitiv, 15% dari emiten konstituen indeks S&P 500 telah merilis kinerja keuangannya dengan 88% mencetak laba bersih di atas ekspektasi pasar dan 84% melaporkan pendapatan yang melampaui ekspektasi pasar.
Kemarin Dow Jones ditutup naik 0,8% atau 286 poin ke 34.798, sementara Nasdaq meroket 0,9% atau 133,1 poin ke 14.631,95. Indeks S&P 500 juga menghijau, dengan kenaikan 35,6 poin (+0,8%) ke 4.358,69. Indeks saham teknologi menguat 3,5% mengikuti penguatan harga minyak.
Sepanjang pekan berjalan, Dow Jones naik 0,3% dan hanya terpaut 1% dari rekor tertingginya sepanjang sejarah. Imbal hasil SBN AS tenor 10 tahun (yang menjadi acuan pasar) sedikit menguat pada Kamis menjadi 1,275%, setelah pekan lalu sempat turun di level 1,17%.
Penurunan imbal hasil tersebut sempat memicu kecemasan pasar mengenai adanya risiko besar yang membayangi perekonomian, sehingga para investor memburu aset minim risiko (safe haven) tersebut.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Rilis Kinerja Nvidia, Nasdaq & S&P500 Tergelincir