Harga Batu Bara Melesat, Saham BUMI Ditutup Naik 3,51%

Rahajeng KH, CNBC Indonesia
Kamis, 22/07/2021 16:05 WIB
Foto: Kaltim Prima Coal

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) ditutup menguat 3,1% atau di level Rp 59/saham pada penutupan perdagangan Kamis (22/7/2021). Berdasarkan data RTI saham emiten batu bara ini hingga akhir perdagangan bergerak di posisi Rp 56-59/saham.

Sebanyak 141,13 juta lembar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi Rp 8,18 miliar. Investor domestik tampak mendominasi aksi jual beli saham BUMI dibandingkan investor asing, tercatat 45,11% atau Rp 7,4 miliar aksi beli oleh investor domestik dengan 127,3 juta saham. Sementara 41,32% atau Rp 6,8 miliar investor domestik melakukan aksi jual dengan116,6 juta saham.

Sementara dari aksi jual beli investor asing tidak banyak pergerakan, aksi beli investor asing 4,86% atau senilai Rp 795.6 juta dengan 13,8 juta saham. Kemudian aksi jual investor asing sedikit lebih tinggi 8,69% atau Rp 1,4 miliar dengan 24,5 juta saham.


Sebelumnya, harga batu bara turun lagi pada perdagangan kemarin.  Kemarin, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) berada di US$ 150,7/ton. Turun tipis 0,2% dari hari sebelumnya.

Pada 19 Juli 2021, harga si batu hitam tercatat US$ 153,7/ton. Ini adalah rekor tertinggi setidaknya sejak 2008. Pada 20 Juli 2021, harga anjlok 1,76%.

Meski terkoreksi dalam dua hari beruntun, tetapi harga batu bara masih membukukan kenaikan 5,35% dalam sepekan terakhir. Selama sebulan ke belakang, kenaikannya mencapai 25,02%.

Perusahaan juga telah memproses pembayaran keempat belas sebesar US$ 23,3 juta atau Rp 337,85 miliar (kurs Rp 14.500) melalui agen fasilitas pada tanggal 9 Juli 2021 untuk pembayaran tranche A. Pembayaran ini untuk pinjaman pokok sebesar US$ 15,9 juta dan bunga sebesar US$7,4 juta untuk Tranche A.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan Dileep Srivastava mengatakan dengan dilakukannya pembayaran triwulanan ke-14 hari ini, perusahaan batu bara terbesar ini telah membayar keseluruhan sebesar US$ 365 juta atau setara Rp 5,3 triliun secara tunai.

Jumlah ini terdiri atas pokok Tranche A sebesar US$ 211,7 juta dan bunga sebesar US$153,3 juta, termasuk bunga akrual dan bunga yang belum dibayar (back interest).


(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Lawan Efek Daya Beli Lesu, Angkutan Batu Bara Pakai Cara Ini