Sentimen Global Menguat Lagi, IHSG Akhiri Sesi 1 di 6.107

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
Kamis, 22/07/2021 11:49 WIB
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan di sepanjang perdagangan sesi pertama Kamis (2s/7/2021), mengikuti lonjakan Wall Street dini hari tadi.

Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG berakhir di level 6.107,793 atau melesat 77,8 poin (+1,29%) setelah sepanjang perdagangan pagi berada di zona hijau, dengan level pembukaan di 6.057,542 atau menanjak 0,46%.

IHSG bahkan sempat menyentuh level tertinggi harian di 6.114,896 tepat pukul 10:30 WIB dengan level terendah hanya pada pembukaan saja alias tak pernah melemah melewati level pembukaan. Sebanyak 314 saham naik, 171 lain melemah, dan 147 sisanya flat.


Nilai transaksi bursa mulai menguat, menjadi Rp 6,8 triliun yang melibatkan 15 miliaran saham dalam transaksi sebanyak 949.000-an kali. Investor asing terus memborong saham-saham unggulan, sehingga mencetak pembelian bersih (net buy) setengah triliun, atau Rp 523,1 miliar.

Saham yang diburu asing adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dengan nilai pembelian masing-masing sebesar Rp 76,3 miliar dan Rp 42,6 miliar. Kedua saham tersebut melesat masing-masing sebesar 1,8% dan 6,45% menjadi Rp 30.600 dan Rp 1.320/saham.

Sebaliknya, saham yang dilego asing terutama PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) dan PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) dengan nilai penjualan masing-masing sebesar Rp 33,8 miliar dan Rp 14,2 miliar. Emiten satu grup tersebut kompak menguat. Saham EMTK naik 5,4% dan SMCA tumbuh 0,5% ke Rp 2.540 dan Rp 2.100/unit.

Saham PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) memimpin dari sisi total transaksi, masing-masing membukukan nilai perdagangan Rp 812,7 miliar dan Rp 218,9 miliar. BABP meroket hingga 7,1% menjadi Rp 360/unit sedangkan BBRI naik 1,6% menjadi Rp 3.880/saham.

Penguatan IHSG terjadi di tengah pulihnya keyakinan investor global untuk masuk pasar dan membeli aset berisiko seperti saham. Hal ini tercermin dari pelemahan harga emas sebesar 0,1% menjadi US$ 1.801,8 per troy ons.

Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS juga kembali menguat, sebesar 0,6 basis poin (bp) ke 1,288%. Hal ini mengindikasikan bahwa pemodal mulai mengurangi portofolio di aset minim risiko tersebut-sehingga harga turun. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak berlawanan arah.

Dow Jones ditutup melonjak 0,8% atau 286 poin ke 34.798, sementara Nasdaq meroket 0,9% atau 133,1 poin ke 14.631,95. Indeks S&P 500 juga menghijau, dengan kenaikan sebesar 35,6 poin (+0,8%) menjadi 4.358,69.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Menguat, Pasar Modal RI Masih Jadi Pilihan Investor