Yakin Ekonomi Bakal Pulih, IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
Kamis, 22/07/2021 08:44 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham domestik pada perdagangan Kamis ini diperkirakan kembali melanjutkan tren kenaikannya. Sejumlah sentimen positif mengguyur pasar, antara lain kenaikan indeks di bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, yang menandai optimisme pemulihan ekonomi di Negeri Paman Sam.

Selain itu, dari dalam negeri pemerintah berencana melonggarkan PPKM Darurat mulai 26 Juli bila kasus Covid-19 mengalami penurunan. Ini menjadi harapan baru, ekonomi Indonesia tidak terlalu terpuruk.

Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu kemarin (21/7/2021) sebesar 0,21% ke level 6.029,97 poin dengan nilai transaksi mencapai Rp 11,27 triliun. Pelaku pasar asing tercatat melakukan pembelian bersin senilai Rp 138,76 miliar.


Pengamat pasar saham MNC Asset Management, Edwin Sebayang berpendapat, sentimen yang juga menjadi perhatian pelaku pasar ialah ADB & Goldman Sachs yang memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,1% dan 3,4% setelah Fitch Rating menurunkan proyeksi GDP Indonesia.

Dalam tinjauannya, ADB meninjau aktivitas usaha yang tertahan akibat Pemberlakuan PPKM Level 4 dan kasus COVID-19 varian delta menekan perekonomian Indonesia. Sementra itu, Goldman Sachs merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebagai imbas dari ledakan kasus COVID-19. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini dikoreksi dari 5% yoy menjadi hanya 3,4% yoy.

"IHSG diperkirakan akan bergerak pada rentang 5.981 - 6.072," kata Edwin, Kamis (22/7/2021).

Analis Senior CSA Research Institute, Reza Priyambada berpendapat, pelonggaran kebijakan PPKM Darurat tidak akan membuat IHSG turun dalam, kecuali ada berita yang direspons negatif oleh pasar.

"Dengan pemberlakuan ini pasar ingin melihat dampaknya seperti apa. Pasar masih wait and see, setelah 25 Juli apakah akan ada lanjutan lagi atau tidak. Kasus Covid kembali meningkat atau terjadi penurunan, ini yang masih menjadi perhatian," katanya saat dihubungi CNBC Indonesia, Rabu (21/7/2021).

Sementara itu, Direktur Indosurya Bersinar Serkuritas, William Surya Wijaya menuturkan, pola pergerakan IHSG hIngga saat ini masih terlihat betah berada dalam fase konsolidasi dengan potensi tekanan masih terlihat akan membayangi IHSG, fluktuatif harga komoditas dan nilai tukar Rupiah belum akan memberikan pengaruh terhadap pola gerak IHS.

Namun, momentum dari pergerakan yang fluktuatif di dalam pergerakan IHSG dapat dimanfaatkan bagi investor jangka pendek menengah maupun panjang.

"Hari ini IHSG berpotensi berada dalam tekanan," kata William.


(hps/hps)
Saksikan video di bawah ini:

Video: HGII Tebar Dividen Rp 4,5 M & Bidik Tambahan Pembangkit 100 MW