Ini Segmen yang Tumbuh di Adira Insurance Selama Pandemi

Rahajeng KH, CNBC Indonesia
Jumat, 16/07/2021 18:00 WIB
Foto: Chief Risk Officer Adira Insurance Musi Samosir

Jakarta, CNBC Indonesia - Chief Risk Officer Adira Insurance Musi Samosir mengungkapkan tren peningkatan asuransi yang dirasakan oleh industri asuransi tidak ikut dirasakan oleh perusahaan. Ketika pandemi Covid-19 berlangsung klaim yang dilakukan nasabah justru menurun dan terjadi pergeseran pola klaim dari rawat jalan di rumah sakit ke telemedicine.

"Dari sisi klaim secara industri mengalami kenaikan, tapi di perusahaan kami kondisinya agak beda, yang kami lihat ada penurunan di asuransi kwsehatan. Yang menarik terjadi adalah penurunan biaya asuransi kesehatan ini sebetulnya bukan karena jumlah klaim berkurang, klaimnya masih sama, tp yang terjadi adalah pergerakan atau pergeseran dr klaim rumah sakit rawat jalan menjadi penggunaan telemedicine," kata Musi saat Economic Update CNBC Indonesia, Rabu (14/7/2021).

Kenaikan signifikan dari jasa telemedicine rekanan perusahaan menurutnya menyebabkan secara keseluruhan biaya klaim menurun. Musi juga mengungkapkan asuransi kesehatan dan kecelakaan yang dimiliki perusahaan masih memberikan kontribusi signifikan pada pendapatan premi sepanjang 2020.


"Contohnya kami di 2020 kontribusi pendapatan premi dari asuransi kesehatan dan kecelakaan mencapai Rp 400 miliar. Ke depannya ini tetap menjadi strategi pengembangan bisnsi dan kami lihat pertumbuhan di sana," ujarnya.

Dia menegaskan pihaknya tetap memegang prinsip manajemen risiko asuransi, risiko permodalan, dan likuiditas termausk pencadangan premi, reasurasnsi, solvabilitas, manajemen aset, terutama di masa pandemi Covid-19. Dengan begitu setiap asuransi yang sudah diterima, Adira Insurance bisa memberikan perlindungan maksimal bagi nasabahnya.

Saat ini pihaknya juga sudah melakukan penawaran produk melalui digitil atau insurtech. Musi memaparkan untuk mengatasi adanya kesalahapahaman pada produk asuransi digital, Adira Insurance menawarkan produk yang menjadi kebutuhan konsumennya. Dengan begitu produk yang ditawarkan bisa tepat sasaran dan menjadi sebuah solusi.

"Kami terus melakukan riset untuk mengerti kebutuhan nasabah dan dalam proses pengembangannya dipastikan pada jalur yang sesuai. Dengan begitu konsumen mendapatkan apa yang dibutuhkan, yang secara khusus memang bisa mudah didapatkan secara digital. Adanya digitalisasi ini memang sangat memudahkan untuk sebagian orang termasuk untuk mencari asuransi," ujarnya.

Dia memastikan semua produk Adira Insurance yang ditawarkan melalui channel digital transparan dan informasi penawaran sesuai dengan produknya. Produk yang ditawarkan melalui channel digital pun biasanya lebih sederhana dan bisa dipahami oleh konsumen. Hal ini pun sesuai dengan arahan OJK yang meminta produk asuransi berbasis digital bersifat lebih sederhana untuk menghindari miskonsepsi.

"Kami pastikan menjaga kualitas informasi yang disampaikan, dan ada standar komunikasi diterapkan konsisten. Kami fokus ke produk yang sederhana, dan bisa dilakukan dan dipahami dengan jelas oleh konsumen. Ini akan membantu memastikan saat konsumen engage dengan produk asuransi," kata Musi.


(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini:

Video: OJK Soroti Ketahanan Bisnis Asuransi, Pembiayaan & Dapen