
Wamen Buka-bukaan Jurus Selamatkan Kinerja BUMN yang Sekarat

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) I Pahala Mansury menyampaikan strategi memperbaiki kinerja keuangan sejumlah perusahaan pelat merah yang sedang bermasalah. Perlambatan ekonomi, dampak dari pandemi covid-19, membuat kinerja laba BUMN semakin tertekan.
"Jadi memang kalau kita lihat di 2020 lalu kita fokus kepada memperbaiki platformnya atau fixing the basic. Beberapa yang dilakukan baik dari governance (tata kelola), budaya kerja, launching budaya kerja BUMN dengan akhlak, termasuk bagaimana kita memperbaiki integritas, kolaborasi, adaptasi perkembangan ekonomi yang profesionaisme. Ini jadi dasar penting ke depannya," kata Pahala, pada Acara Economy Update, Kebangkitan Ekonomi Indonesia, yang disiarkan melakui CNBC Indonesia, Rabu (14/7/2021).
Selanjutnya, kata Pahala, dilakukan perbaikan dari sisi efisiensi kerja yang berlaku di seluruh sektor BUMN terkait pengadaan. Menurut Pahala, hal ini penting, agar proses pengadaan di BUMN semakin transparan dan efisien.
Dari sisi produktivitas, kata Pahala, sudah tampak perbaikan inisiatif sehingga BUMN lebih efisien dan produktif. Contoh yang sudah dilakukan Kementerian BUMN pada PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) yang sebelumnya sangat sulit membukukan laba.
"Tahun lalu sudah bukukan laba dan 5 bulan tahun ini juga bukukan laba (KRAS). Begitu juga sektor perkebunan jadi ini dilakukan efisiensi dan produktivitas. Yang lain restrukturisasi keuangan, ini bukan mudah. Tapi di 2020 harus dilakukan sama juga di sektor perkebunan. Baja kita sudah bisa selesaikan tahun lalu restrukturisasi kredit Krakatau Steel dan tahun ini di awal tahun restrukturisasi PTPN III atau PTPN grup dengan pinjaman sampai Rp 41 triliun dan ini upaya yang kita lakukan untuk bisa pastikan bahwa kondisi keuangan mereka sustain," tambah Pahala.
Tahap selanjutnya, ujar Pahala, BUMN harus cari model bisnis termasuk hilirisasi dan melakukan pencarian ceruk pasar baru untuk bisa meningkatkan pertumbuhan ke depan. Upaya ini dilakukan bersamaan dengan pemulihan ekonomi nasional setelah terimbas pandemi covid-19.
"Dengan perbaikan ekonomi di semester II-2021 kita berharap proyeksi ekonomi bisa tumbuh 3,5%-4,5% dan tahun depan di atas 5% selain daripada dan kita amati harga komoditas yang naik signifikan. Jadi perbaikan harga dan demand dan perbaikan bisnis model dan terus efisiensi akan mendorong profitabilitas BUMN," jelas Pahala.
Pahala menambahkan, fungsi BUMN tidak hanya mencari profit. BUMN punya pengaruh dan manfaat sosial juga bagi masyarakat. Kedua hal tersebut harus seimbang, untuk memastikan daya beli masyarakat terjaga sambil menjaga kondisi keuangan BUMN.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terungkap! Cucu Pertamina Mau IPO, Ini Bocorannya