Seminggu Sudah Naik 4%, Harga Minyak Ngaso Dulu

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
14 July 2021 09:15
Kilang minyak
Ilustrasi Pengeboran Minyak (CNBC Indonesia/Aristya Rahadian Krisabella)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia bergerak turun di perdagangan pagi ini. Sepertinya faktor ambil untung (profit taking) mendominasi koreksi harga si emas hitam.

Pada Rabu (14/7/2021) pukul 08:18 WIB, harga minyak jenis brent berada di US$ 76,28/barel. Turun 0,27% dari hari sebelumnya.

Sedangkan yang jenis light sweet harganya 75,02/barel. Berkurang 0,31%.

Kemungkinan aksi ambil untung yang membuat harga minyak turun. Maklum, dalam sepekan terakhir harga brent melonjak 4% dan light sweet melesat 4,03%. Ini sudah menjadi alasan yang kuat bagi investor untuk mencairkan cuan.

Namun, prospek harga minyak masih cerah. Wang Tao, Analis Komoditas Reuters, memperkirakan target harga minyak brent dalam waktu dekat ada di US$ 76.83-77,84/barel.

Salah satu faktor pengerek harga adalah stok minyak AS. Konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan stok minyak Negeri Paman Sam pada pekan yang berakhir 9 Juli 2021 akan berkurang 4,4 juta barel. Jika terwujud, maka stok minyak AS turun selama delapan pekan berturut-turut.

"Sepertinya Anda tidak akan melihat pasokan minyak yang cukup untuk menutup defisit sampai akhir tahun ini. Jadi, tidak heran harga akan naik," kara Bob Yawger, Director of Energy Futures di Mizuho, seperti dikutip dari Reuters.

Selain konsumen, AS adalah produsen minyak terbesar dunia. Pada 2020, produksi AS mencapai 18,6 juta barel/hari yang berarti 20% dari total produksi minyak dunia. Oleh karena itu, produksi minyak AS akan sangat mempengaruhi pembentukan harga.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Pasokan Libya Bikin Panas Harga Minyak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular