Kontrak Futures Dow dkk Variatif Menyambut Musim Rilis Neraca

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
13 July 2021 18:37
Specialist David Haubner, left, talks with a colleague as they work on the floor of the New York Stock Exchange, Wednesday, Jan. 30, 2019. Fed officials ended a two-day meeting on Wednesday by keeping the federal funds rate — what banks charge each other — at a range of 2.25 to 2.50 percent. (AP Photo/Richard Drew)
Foto: Bursa New York (AP Photo/Richard Drew))

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) stagnan cenderung melemah pada perdagangan Selasa (13/7/2021), jelang rilis kinerja keuangan emiten di Wall Street per kuartal II-2021.

Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average turun 53 poin dari nilai wajarnya menyusul anjloknya saham Boeing sebesar 2%, setelah memangkas produksi 787 Dreamliner. Kontrak serupa indeks S&P 500 tak berubah, sedangkan indeks Nasdaq bertambah tipis.

JPMorgan Chase mengawali musim laporan keuangan kuartal II-2021 dengan laba bersih dan pendapatan yang melampaui ekspektasi pasar. Saham perseroan, yang sepanjang tahun berjalan sudah meroket 24%, cenderung melemah di pasar pra-pembukaan dengan terkoreksi 1%.

Goldman Sachs akan menyusul. Sejauh ini, FactSet memperkirakan laba bersih emiten yang menjadi konstituen indeks S&P 500 melompat rata-rata 64%, menjadi yang tertinggi sejak 2009. Adapun laba bersih perbankan diprediksi naik dua kali lipat, sebesar 119,5%.

PepsiCo melaporkan kinerja keuangan yang juga melampaui ekspektasi pasar, sehingga perseroan menaikkan proyeksi kinerjanya. Saham produsen minuman ringan ini melesat 1,7% di sesi pra-pembukaan.

Pada Senin kemarin, indeks Dow Jones ditutup melesat 126 poin mendekati level 35.000. indeks berisi saham unggulan ini sudah menguat 14% sepanjang tahun berjalan. Adapun indeks S&P 500 dan Nasdaq menguat masing-masing sebesar 0,3% dan 0,2% ke rekor tertinggi baru mereka.

Bank of America, Citigroup, Wells Fargo dan Morgan Stanley akan melaporkan kinerjanya juga pekan ini. Kemarin mereka kompak ditutup menguat, yang menunjukkan pasar mengekspektasikan ada kejutan positif dari kinerja keuangan mereka.

"Ekspektasi tinggi atas laba bersih dan proyeksi kinerja emiten ke depan akan mendorong pasar menguat dan kekecewaan akan sedikit menarik pasar ke bawah," tutur Jeff Kilburg, Kepala Divisi Investasi Sanctuary Wealth, sebagaimana dikutip CNBC International.

Bos bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) Jerome Powell dijadwalkan berpidato di depan anggota Kongres pada Rabu dan Kamis tentang kebijakan moneter. Sejauh ini dia menyatakan kebijakan uang longgar akan dipertahankan hingga ada perbaikan data tenaga kerja dan target inflasi.

Pasar juga akan memantau rilis inflasi Juni, yang menurut ekonom dalam polling Dow Jones diproyeksikan menguat 0,5% secara bulanan dan 5% secara tahunan. Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun cenderung flat.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dow Futures Cenderung Flat Jelang Rilis Klaim Pengangguran

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular