Amerika Bangkit, Harga Minyak Terungkit

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
13 July 2021 08:45
Foto: Reuters
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak bergerak naik pada perdagangan pagi ini. Data ekonomi terbaru di Amerika Serikat (AS) membuat investor kembali percaya bahwa si emas hitam punya prospek yang terang-benderang.

Pada Selasa (13/7/2021) pukul 08:12 WIB, harga minyak jenis brent berada di US$ 75,35/troy ons. Naik 0,25% dari posisi penutupan hari sebelumnya.

Sedangkan yang jenis light sweet harganya US$ 74,31/barel. Naik 0,28%.

Data ekonomi terbaru di AS menjadi sentimen positif bagi harga emas. Bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) cabang New York merilis angka ekspektasi inflasi setahun ke depan. Pada Juni 2021, angkanya ada di 4,8%, tertinggi sepanjang sejarah pencatatan. Sementara ekspektasi inflasi dalam tiga tahun ke depan adalah 3,6%, tertinggi kedua sepanjang sejarah.

Konsumen yakin bahwa ekonomi Negeri Paman Sam semakin pulih dari dampak pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Penciptaan lapangan kerja diperkirakan semakin masif, di mana ekspektasi seseorang untuk kehilangan pekerjaan dalam 12 bulan ke depan adalah 10,9%, terendah sepanjang sejarah pencatatan. Sedangkan kemungkinan seseorang untuk mendapatkan pekerjaan dalam setahun ke depan adalah 54,2%, tertinggi sejak Februari 2020 atau sebelum masa pandemi.

Perkembangan ini menandakan prospek permintaan konsumen di Negeri Stars and Stripes akan akan meningkat, setidaknya sampai tiga tahun ke depan. Otomatis permintaan energi juga bakal terdongkrak.

Ingat, AS adalah konsumen minyak terbesar dunia. Pada 2019, konsumsi minyak adalah 19,69 juta barel/hari atau 20,3% dari total konsumsi dunia. Ketika konsumsi di AS naik, maka akan sangat mempengaruhi harga.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Pasokan Libya Bikin Panas Harga Minyak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular