Akhir Pekan Bursa Asia Ditutup Mixed, Hang Seng-STI Menguat

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
09 July 2021 17:01
A man is reflected on an electronic board showing a graph analyzing recent change of Nikkei stock index outside a brokerage in Tokyo, Japan, January 7, 2019. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Foto: Bursa Tokyo (REUTERS/Kim Kyung-Hoon)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Asia ditutup beragam pada perdagangan Jumat (9/7/2021) akhir pekan ini, di tengah memburuknya sentimen dari perkembangan pandemi virus corona (Covid-19) di kawasan Asia yang menyebabkan pemerintahan setempat kembali memberlakukan langkah-langkah darurat.

Tercatat indeks Hang Seng Hong Kong ditutup melesat 0,7% ke level 27.344,54 dan Straits Times Singapura melonjak 0,77% ke 3.131,40.

Sedangkan sisanya berakhir melemah pada hari ini. Indeks Nikkei Jepang ditutup melemah 0,63% ke level 27.940,42, Shanghai Composite China turun tipis 0,04% ke 3.524,09, dan KOSPI Korea Selatan ambruk 1,07% ke 3.217,95.

Sementara untuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri pekan ini dengan ditutup cenderung stagnan di level 6.039,84.

Pelaku pasar Asia, terutama di Korea Selatan cenderung kembali berinvestasi ke instrumen aset safe haven seperti obligasi pemerintah dan cenderung menghindari aset berisiko seperti saham karena investor khawatir dengan perkembangan pandemi Covid-19 yang kembali mengkhawatirkan di beberapa negara kawasan Asia.

Perdana Menteri Korea Selatan, Kim Boo-kyum mengatakan akan menaikkan level pembatasan sosialnya ke level tertinggi di ibukota Seoul dan beberapa wilayah lainnya selama dua pekan mulai Senin (12/7/2021) depan, setelah kasus baru Covid-19 naik ke rekor harian selama dua hari beruntun.

Sementara itu di Jepang, pemerintah setempat mengumumkan status darurat di Tokyo jelang Olimpiade menyusul lonjakan kasus Covid-19 yang akan berlaku dari tanggal 12 Juli hingga 22 Agustus.

Panitia penyelenggara Olimpiade menyatakan bahwa ada peluang bahwa ajang olah raga dunia tersebut kemungkinan bakal digelar tanpa penonton di lapangan.

Sementara itu dari China, indeks harga produsen (producer price index/PPI) mereda pada Juni 2021, tetapi secara tahunan, PPI China tetap tinggi.

Tekanan inflasi yang terus-menerus tinggi di sektor industri mendorong kabinet China pada pekan ini menandai langkah-langkah pelonggaran kebijakan potensial.

Masih dari China, otoritas setempat akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi perusahaannya di tengah sikap Amerika Serikat (AS) yang akan menambahkan lebih banyak perusahaan China ke daftar blacklist.

Pemerintahan Biden diperkirakan akan menambahkan setidaknya 10 perusahaan China dan entitas lain ke dalam blacklist pada hari ini atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia dan pengawasan teknologi tinggi di wilayah Xinjiang China.

Namun terlepas dari beberapa sentimen negatif tersebut, sebagian investor Asia lainnya tetap optimis pada hari ini. Hal ini di tandai dengan penguatan pasar saham Hong Kong dan Singapura pada hari ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular