Bakal Dapat Rp 22 T, Bukalapak Mau Ngapain Setelah IPO?

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
09 July 2021 13:30
CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin
Foto: CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan e-commerce Indonesia, PT Bukalapak.com Tbk dipastikan akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal Agustus mendatang, sesuai rencana yakni 6 Agustus 2021.

Bukalapak menjadi perusahaan e-commerce unicorn asal Indonesia pertama yang melantai perdana di BEI dengan menawarkan sebanyak 25% saham ke publik dengan target dana penawaran umum senilai Rp 21,90 triliun dengan kode saham BUKA.

Adapun, kisaran harga IPO yang ditawarkan sebesar Rp 750 sampai dengan Rp 850 setiap saham.

Presiden Direktur Bukalapak, Rachmat Kaimuddin menjelaskan, saat ini perseroan belum berencana mencatatkan saham di negara lain seperti Bursa Nasdaq, Amerika Serikat (AS) alias dual listing.

"Fokus kita listing di BEI," kata Rachmat, dalam paparan publik penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) secara virtual di YouTube Bukalapak, Jumat (9/7/2021).

Rachmat menjelaskan, IPO ini juga menjadi tonggak sejarah bagi perseroan. Sejak awal, Bukalapak punya visi untuk lebih mengembangkan agar Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) naik kelas.

Fokus perseroan, setelah IPO adalah mengembangkan ekosistem Bukalapak, baik di marketplace maupun dengan mitra Bukalapak.

Dalam paparannya, Rachmat juga menjelaskan, saat ini nilai transaksi e-commerce Indonesia masih didominasi di lima kota besar di Indonesia.

Oleh sebab itu, Bukalapak juga mengembangkan mitra Bukalapak melalui digitalisasi warung yang ternyata punya potensi pertumbuhan yang cukup besar.

Hal ini terlihat dari total processing value (TPV) Bukalapak tahun 2020, di mana TPV mitra memberikan kontribusi sebesar Rp 22,88 triliun, meningkat dari tahun sebelumnya sebesar Rp 10,37 triliun dan TPV marketplace sebesar Rp 62,20 triliun, naik dari tahun sebelumnya Rp 47,01 triliun.

Hal ini turut berimbas pada naiknya pendapatan Bukalapak dari tahun 2019 sebesar Rp 1,07 triliun menjadi Rp 1,35 triliun pada tahun 2020.

"Kita akan terus melanjutkan strategis bisnis, mengembangkan ekosistem Bukalapak dan mitra, menambah produk, layanan mitra dan fitur agar UMKM bisa lebih banyak lagi punya akses modal yang lebih baik, bisnis proses, berbelanja lebih baik lagi," kata Rachmat.

Dari IPO ini, perseroan akan menggunakan dana sekitar 66% akan digunakan untuk modal kerja, sekitar 15% akan dialokasikan untuk entitas anak perseroan, PT Buka Mitra Indonesia, 15% untuk PT Buka Usaha Indonesia, dan 15% untuk Buka Investasi Bersama. Lalu 1% untuk PT Buka Pengadaan Indonesia, 1% untuk Bukalapak Pte Ltd dan 1% untuk PT Five Jack Indonesia.

"IPO bisa membantu menambah modal kerja supaya bisa fokus," katanya.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham BUKA ARB, Sentuh All Time Low Lagi!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular