Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di kurs tengah Bank Indonesia (BI). Rupiah pun hijau di perdagangan pasar spot.
Pada Selasa (6/7/2021), kurs tengah BI atau kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 14.468. Rupiah menguat 0,09% dibandingkan posisi hari sebelumnya.
Rupiah juga berjaya di 'arena' pasar spot. Kala penutupan pasar, US$ 1 setara dengan Rp 14.465 di mana rupiah menguat 0,08%.
Kala pembukaan pasar, rupiah berhasil menguat hingga Rp 14.450/US$. Namun seiring perjalanan, apresiasi itu menipis.
Posisi terkuat rupiah pada perdagangan hari ini ada di Rp 14.450/US$ yaitu kala pembukaan pasar. Sementara posisi terlemahnya adalah Rp 14.470/US$.
Sementara mata uang utama Asia lainnya bergerak variatif di hadapan dolar AS. Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Benua Kuning di perdagangan pasar spot pada pukul 15:01 WIB:
Halaman Selanjutnya --> Notula Rapat The Fed Jadi Penentu Nasib Dolar AS
Rupiah mampu 'menyalip' dolar AS yang sedang kurang bergairah. Pada pukul 14:06 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) melemah 0,17%.
Nasib dolar AS ditentukan oleh rilis notula rapat atau minutes of meeting bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed). Dalam rapat tersebut, Ketua Jerome 'Jay' Powell dan kolega memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di 0-0,25% dan pembelian aset (quantitative asing) US$ 120 miliar per bulan.
Notula ini akan dirilis Kamis dini hari waktu Indonesia. Pelaku pasar ingin mencari tahu bagaimana suasana kebatinan dalam rapat tersebut, yang akan menentukan arah kebijakan moneter Negeri Paman Sam.
"Kami masih menilai terlalu awal untuk mulai melakukan pengetatan kebijakan (tapering off). Namun notula ini akan memberi petunjuk kira-kira bagaimana pemikiran para pengambil kebijakan The Fed," kata Alvin Tan, Asia FX Strategist di RBC Capital Markets, sebagaimana diwartakan Reuters.
Sembari menunggu, investor memilih melepas dolar AS dan masuk ke instrumen berisiko di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Di pasar saham, investor asing membukukan beli bersih Rp 61,73 miliar di pasar reguler yang membawa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terangkat 0,69%. Arus modal asing ini yang membantu rupiah berjalan di zona hijau.
TIM RISET CNBC INDONESIA