Harga Batu Bara Meroket, Saatnya Emiten Maksimalkan Ekspor

Jakarta, CNBC Indonesia- Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan melihat penguatan harga batu bara yang sudah menembus USD 134 per ton masih berpeluang terjadi dalam 1-2 bulan mendatang, ditopang mulai naiknya kebutuhan energi di masa pemulihan ekonomi global.

Kenaikan harga ini harus dimanfaatkan secara maksimal melalui optimalisasi produksi sehingga ekspor bisa meningkat dan menopang kinerja perusahaan. Namun demikian, kasus covid-19 dan persoalan operasional masih menghambat upaya emiten batu bara.

Seperti apa efek dan potensi kenaikan harga batu bara? Selengkapnya saksikan dialog Muhammad Gibran dengan Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan dalam Closing Bell, CNBC Indonesia (Senin, 05/07/2021)