
Wall Street Dibuka Volatil, Dow Jones Berayun ke Zona Hijau

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka melemah dan volatil pada perdagangan Rabu (30/6/2021), di tengah terbukanya peluang menuju penguatan per kuartal II-2021 dan semester I-2021.
Data Refinitiv sejak tahun 1950 menunjukkan bahwa indeks Dow Jones dan S&P 500 senantiasa mengakhiri pergerakan di teritori positif jika semester pertama sudah bergerak hijau dengan reli digit ganda.
Indeks Dow Jones Industrial Average melemah 8,3 poin (-0,02%) pukul 08:30 waktu setempat (20:30 WIB) dan selang 30 menit menjadi naik 73,9 poin (+0,22%) ke 34.366,18. Namun, S&P 500 surut 0,4 poin (-0,01%) ke 4.291,43 dan Nasdaq turun 26,2 poin (-0,18%) ke 14.502,16.
Sepanjang tahun ini, indeks S&P 500 melesat 14%, sementara Nasdaq dan Dow Jones lompat masing-masing sebesar 12%. Per kuartal II-2021, indeks S&P 500 tumbuh 8% sementara S&P 500 dan Nasdaq mencetak rekor tertinggi baru.
Saham juara di Dow Jones meliputi Goldman Sachs dan American Express dengan reli 30%. Chevron, Microsoft dan JPMorgan Chase menyusul dengan lompatan sebesar lebih dari 20%. Indeks saham sektor teknologi dan layanan kesehatan mencetak rekor tertinggi pada Selasa.
Investor kian yakin bahwa inflasi sekarang tak membahayakan ekonomi karena bersifat sesaat dan mereka memburu saham dengan ekspektasi bahwa pemulihan ekonomi terus berlangsung dan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) mempertahankan kebijakan moneter longgar.
Penguatan tersebut terjadi setelah nyaris 60% warga dewasa di AS menerima vaksin Covid-19, memungkinkan ekonomi kembali dibuka lebih cepat.
Namun, saham teknologi seperti Apple dan Facebook di pembukaan hari ini tertekan setelah Wall Street Journal melaporkan bahwa Presiden AS Joe Biden menyiapkan Keputusan Presiden yang memerintahkan kajian terhadap industri dengan sedikit pemain raksasa.
Kabar positif datang dari Indeks Harga Rumah Nasional yang dirilis S&P CoreLogic Case-Shiller, yang menunjukkan bahwa harga rumah naik lebih dari 14% pada April secara tahunan. Namun, Mortgage Banking Association merilis laporan survei bahwa permintaan rumah bakal menyusut karena harga yang tinggi di tengah minimnya suplai.
Pasar masih menanti kabar besar pada Jumat nanti, yakni slip gaji di luar sektor pertanian per Juni yang diprediksi 683.000 unit, menurut konsensus ekonom dalam polling Dow Jones. Angka itu melesat dibandingkan dengan posisi Mei sebanyak 559.000.
Sementara itu, data slip gaji ADP menyebutkan bahwa sektor swasta menerbitkan slip gaji baru sebanyak 692.000 pada Juni, atau mengalahkan ekspektasi pasar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Rilis Kinerja Nvidia, Nasdaq & S&P500 Tergelincir