Dow Futures Flat, Pasar Antisipasi Data Tenaga Kerja AS

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
30 June 2021 19:46
Trader Timothy Nick works in his booth on the floor of the New York Stock Exchange, Thursday, Jan. 9, 2020. Stocks are opening broadly higher on Wall Street as traders welcome news that China's top trade official will head to Washington next week to sign a preliminary trade deal with the U.S. (AP Photo/Richard Drew)
Foto: Bursa saham Amerika Serikat (AS) (AP Photo/Richard Drew)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) flat pada perdagangan Rabu (30/6/2021), dan berpeluang menuju penguatan per kuartal II-2021 dan semester I-2021.

Data Refinitiv sejak tahun 1950 menunjukkan bahwa indeks Dow Jones dan S&P 500 senantiasa mengakhiri pergerakan di teritori positif jika semester pertama sudah bergerak hijau dengan reli digit ganda.

Kontrak futures indeks S&P 500 cenderung flat, sementara kontrak serupa indeks Dow Jones Industrial Average dan Nasdaq berlawanan arah di mana Dow futures melemah 5 poin sedangkan Nasdaq futures naik 0,1%.

Sepanjang tahun ini, indeks S&P 500 melesat 14%, sementara Nasdaq dan Dow Jones lompat masing-masing sebesar 12%. Per kuartal II-2021, indeks S&P 500 tumbuh 8% sementara S&P 500 dan Nasdaq mencetak rekor tertinggi baru.

Investor kian yakin bahwa inflasi sekarang tak membahayakan ekonomi karena bersifat sesaat dan mereka memburu saham dengan ekspektasi bahwa pemulihan ekonomi terus berlangsung dan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) mempertahankan kebijakan moneter longgar.

Saham juara di Dow Jones meliputi Goldman Sachs dan American Express dengan reli 30%. Chevron, Microsoft dan JPMorgan Chase menyusul dengan lompatan sebesar lebih dari 20%. Indeks saham sektor teknologi dan layanan kesehatan mencetak rekor tertinggi pada Selasa.

Penguatan tersebut terjadi setelah nyaris 60% warga dewasa di AS menerima vaksin Covid-19, memungkinkan ekonomi kembali dibuka lebih cepat.

Namun, saham teknologi seperti Apple dan Facebook di sesi pra-pembukaan hari ini tertekan setelah Wall Street Journal melaporkan bahwa Presiden AS Joe Biden menyiapkan Keputusan Presiden yang memerintahkan kajian terhadap industri dengan sedikit pemain raksasa.

Kabar positif datang dari Indeks Harga Rumah Nasional yang dirilis S&P CoreLogic Case-Shiller, yang menunjukkan bahwa harga rumah naik lebih dari 14% pada April secara tahunan. Saham-saham properti pun melejit di sesi pra-pembukaan.

Namun, pasar masih menanti kabar besar pada Jumat nanti, yakni slip gaji di luar sektor pertanian per Juni yang diprediksi 683.000 unit, menurut konsensus ekonom dalam polling Dow Jones. Angka itu melesat dibandingkan dengan posisi Mei sebanyak 559.000.

Sementara itu, data slip gaji ADP menyebutkan bahwa sektor swasta menerbitkan slip gaji baru sebanyak 692.000 pada Juni, atau mengalahkan ekspektasi pasar.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 5 BUMN China Hengkang Dari Wall Street

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular