
Asing Obral 10 Saham Ini Sepekan, EXCL hingga Gudang Garam!

Jakarta, CNBC Indonesia - Dua saham perbankan kakap dan perusahaan multifinance Grup Northstar menjadi tiga saham dengan catatan jual bersih (net sell) asing sepanjang pekan lalu (21-25 Juni).
Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, net sell terbanyak dibukukan saham bank dengan kapitalisasi pasar terbesar di BEIyakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan jual bersih Rp 174 miliar sepekan. Kapitalisasi pasar bank Grup Djarum ini menembus Rp 763 triliun.
Berikutnya saham leasing kendaraan dari Grup Norhstar, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) dengan jual bersih saham Rp 172 miliar.
Selanjutnya, saham bank dengan kapitalisasi pasar terbesar kedua di BEI, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mencatatkan net sell Rp 134 miliar. Kapitalisasi pasar BBRI mencapai Rp 492 triliun.
Berikut data BEI terkait dengan aksi jual bersih asing sepekan lalu.
Top 10 Net Foreign Sell (21-25 Juni) Pasar Reguler
1. Bank Central Asia (BBCA) net sell Rp 174 M, saham -2,13% Rp 30.950
2. BFI Finance (BFIN) Rp 172 M, saham +2,16% Rp 945
3. Bank BRI (BBRI) Rp 134 M, saham +2,055 Rp 3.990
4. Xl Axiata (EXCL) Rp 104 M, saham +5,81% Rp 2.730
5. PGN (PGAS) Rp 74 M, saham -2,36% Rp 1.035
6. Erajaya (ERAA) Rp 72 M, saham +2,27% Rp 675
7. Matahari Departement (LPPF) Rp 64 M, saham +5,20% Rp 1.820
8. United Tractors (UNTR) Rp 63 M, saham -6,26% Rp 21.350
9. Tower Bersama (TBIG) Rp 51 M, saham +1,61% Rp 3.160
10. Gudang Garam (GGRM) Rp 43 M, saham +8,39% Rp 38.750.
Data perdagangan mencatat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Jumat pekan lalu (25/6) ditutup naik 0,17% di 6.022. Dengan demikian, IHSG dalam sepekan naik tipis 0,25% dan dalam sebulan terakhir cuan 3,09%.
Asing tercatat masuk alias net buy di Jumat sebesar Rp 160 miliar di pasar reguler.
Kendati demikian, dalam sepekan terakhir asing net sell (jual bersih) Rp 703 miliar di pasar reguler. Menariknya, ada net buy di pasar nego dan tunai dalam sepekan sebesar Rp 2 triliun.
Sentimen pasar modal pekan ini masih berkaitan dengan data tingginya Covid-19 di Tanah Air. Berdasarkan data Satgas Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, kasus konfirmasi positif Covid-19 bertambah 21.342 sehingga total menjadi 2.115.304 pada Minggu kemarin (27/6). Pada Kamis sebelumnya, kasus sehari bertambah 20.575 orang.
Analis memandang sentimen tingginya kasus Covid-19 masih membayangi gerak pasar saham RI.
"[Sepinya transaksi] mengingat sejak awal tahun hingga saat ini IHSG cenderung terkoreksi terkait pemulihan pertumbuhan ekonomi yang terhadang lambatnya vaksinasi, dan terutama sebulan terakhir kasus Covid meningkat lagi," jelas Wawan Hendrayana, Head of Investment Research PT Infovesta Utama, kepada CNBC Indonesia.
Meski demikian, dia meyakini tren rendahnya transaksi saham dan penurunan IHSG akan pulih lagi. Pemulihan ini lantaran adanya upaya pencegahan dan vaksinasi Covid-19 yang ditargetkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tercipta herd immunity alias kekebalan komunal pada Agustus mendatang.
"Tahun ini memang lebih sepi dari tahun lalu [nilai transaksi harian di Bursa]," kata Wawan.
Dia menegaskan ada optimisme dengan adanya upaya pemerintah menurunkan angka kasus dan peningkatan kekebalan komunal.
"[Ini akan berlanjut] sampai sentimen kesehatan membaik, kita sudah melihat seperti apa ketika market optimis pada akhir tahun lalu," katanya.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cuan Tebal, Saham Ini Beda Nasib dengan IHSG
