
BEI Sebut E-Commerce Ini IPO Akhir Juli, Bener nih Bukalapak?

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan sampai dengan saat ini ada 25 perusahaan yang berada dalam pipeline rencana pencatatan saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 8 perusahaan akan dicatatkan pada bulan Juli 2021 dan akan ada satu perusahaan yang listing dari sektor teknologi/e-commerce.
Meski tidak menyebutkan secara pasti, besar kemungkinan salah satunya Bukalapak mengingat berdasarkan data paparan mini expose di BEI, manajemen Bukalapak menjadwalkan bisa IPO pada akhir bulan ini dan sudah menunjuk setidaknya 5 penjamin emisi global (underwriter).
"Hingga saat ini, terdapat 25 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI, 8 di antaranya diprediksi akan tercatat pada Juli 2021 dan hanya satu merupakan perusahaan teknologi/e-commerce," kata Direktur Penilaian Perusahaan, I Gede Nyoman Yetna, Jumat (25/6/2021).
Rinciannya, dari 8 perusahaan tersebut 3 perusahaan memiliki aset skala menengah, antara Rp 50 miliar sampai dengan Rp 250 miliar dan 5 perusahaan aset skala besar atau di atas Rp 250 miliar.
Secara sektoral, perusahaan itu terdiri dari 2 perusahaan dari sektor industri, 1 perusahaan dari sektor transportasi dan logistik, 2 perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals, 1 perusahaan dari sektor consumer cyclicals; 1 perusahaan dari sektor teknologi dan 1 perusahaan dari sektor energi.
Manajemen PT Bukalapak.com sebelumnya menyebutkan perusahaan mencari kesempatan untuk terus berkembang secara finansial.
Pernyataan ini disampaikan menanggapi beredarnya dokumen rencana IPO. Dalam dokumen mini expose itu, disebutkan rencana IPO melepas saham maksimal sebanyak 25% dari modal ditempatkan dan disetor perusahaan.
VP of Corporate Affairs Bukalapak Siti Sufintri Rahayu mengatakan perusahaan berfokus pada strategi berkelanjutan yang memberikan nilai tambah kepada partner dan pengguna perusahaan.
"Kami senantiasa mengeksplorasi kesempatan bagi perusahaan untuk terus bertumbuh dan berkembang secara finansial," kata dia kepada CNBC Indonesia, Rabu (23/6/2021).
Berdasarkan dokumen tersebut, perusahaan telah menunjuk setidaknya 5 penjamin emisi yang terbagi atas joint global coordinator: UBS (global), BofA Securities.
Lalu joint bookrunners: UBS (global), BofA Securities, dan Mandiri Sekuritas. Lalu joint lead managing underwriters: PT Mandiri Sekuritas, PT Buana Capital Sekuritas. Kemudian domestic underwriters: PT UBS Sekuritas Indonesia. Dana hasil IPO ini oleh perusahaan akan digunakan untuk modal kerja dan untuk tujuan umum perusahaan.
Untuk periode pembentukan harga (bookbulding) dan road show dijadwalkan dimulai pada 28 Juni, penetapan harga IPO 9 Juli, pendaftaran final OJK 13 Juli, ekspektasi pernyataan efektif OJK 21 Juli, masa penawaran umum 23-27 Juli, dan target listing di BEI 29 Juli.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada 5 Underwriter IPO Bukalapak, Karyawan Dapat Jatah Saham!