Harga Minyak Naik, Dow Jones Dibuka Berayun ke Zona Merah

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
23 June 2021 20:57
Markets Wall Street. (AP/Courtney Crow)
Foto: Markets Wall Street. (AP/Courtney Crow)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka variatif pada perdagangan Rabu (23/6/2021), dipimpin saham sektor energi.

Indeks Dow Jones Industrial Average melesat 40 poin pada pukul 08:30 waktu setempat (20:30 WIB) dan selang 20 menit berbalik minus 24,8 poin (-0,07%) ke 33.920,82. S&P 500 naik 2,9 poin (+0,07%) ke 4.249,3 dan Nasdaq bertambah 38,9 poin (+0,27%) ke 14.292,17.

Saham energi menguat seperti Exxon Mobil dan Chevron menyusul kenaikan harga minyak mentah dunia. Harga minyak acuan dunia Brent melampaui US$ 75 per barel, atau menjadi level tertinggi dalam 2 tahun terakhir.

Bank global UBS dalam laporan risetnya mengingatkan pelaku pasar untuk mengambil strategi trading yang taktis karena kenaikan harga saham bakalan tidak merata. Beberapa sektor yang dinilai masih menjanjikan adalah energi, keuangan, dan saham berkapitalisasi kecil/menengah.

Dow Jones lompat 163 poin, S&P 500 bertambah 0,5% dan Nasdaq naik 0,8% ke titik tertinggi baru, memperbaiki rekor tertinggi baru yang dicetak pada 29 April kemarin. Sepanjang pekan berjalan indeks S&P 500 telah menguat 2%.

Reli sepekan ini dipicu pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell di depan DPR pada Selasa yang menekankan bahwa lonjakan inflasi di Negara Adidaya itu bersifat sesaat (temporer). Bos bank sentral tersebut juga menekankan bahwa ekonomi menguat meski masih ada ancaman pandemi.

"Powell menggarisbawahi bagaimana lonjakan inflasi disumbang kategori barang yang terpengaruh langsung dari pembukaan kembali ekonomi," tutur Ed Moya, analis pasar senior Oanda seperti dikutip CNBC International.

Mayoritas saham teknologi juga bergerak menguat. Saham Tesla melompat 3%, sementara Netflix menjulang 1%. Saham Amazon, Facebook dan Alphabet (induk usaha Google) juga diperdagangkan dengan harga lebih tinggi.

Pelaku pasar memburu kembali saham teknologi di tengah masih adanya ancaman pandemi terhadap ekonomi. Harga bitcoin juga bangkit melewati level psikologis US$ 30.000 dan berakhir di teritori positif, menurut data Coin Metrics. Kini, mata uang kripto terlaris tersebut terhitung menguat 4% melampaui US$ 34.000/keping.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Rilis Kinerja Nvidia, Nasdaq & S&P500 Tergelincir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular