Suku Bunga BI Diramal Tetap, Opsi Turun Sudah Tak Mungkin!

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
16 June 2021 13:35
Mirza Adityaswara Proyeksi BI Tahan Suku Bunga Acuan di 3,5% (CNBC Indonesia TV)
Foto: Mirza Adityaswara Proyeksi BI Tahan Suku Bunga Acuan di 3,5% (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonom Senior, Mirza Adityaswara memproyeksi Bank Indonesia akan menahan suku bunga acuan pada level 3,5% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan Juni 2021.

Mirza yang juga merupakan Eks Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) mengungkapkan, bahwa kebijakan moneter bank sentral menitikberatkan pada tiga hal, yakni inflasi, neraca perdagangan dan pertumbuhan ekonomi.

Mirza merinci, saat di masa pandemi awal tahun 2020, seluruh negara di belahan dunia semua menurunkan suku bunga dengan drastis. Indonesia bahkan sampai menyentuh level terendah dalam sejarah yakni 3,5%.

"Karena pertimbangannya pertumbuhan ekonomi tergerus habis. Di berbagai negara minus, Amerika, Portugal, Spanyol, Inggris, Singapura, Thailand termasuk Indonesia, pada 2020 pertumbuhan ekonominya minus," jelas Mirza dalam program Squawk Box CNBC Indonesia TV, Rabu (16/6/2021).

Kemudian dari sisi inflasi, pada saat resesi 2020, dan sampai saat ini inflasi masih rendah. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa sampai dengan Mei 2021 masih sebesar 0,32%. Padahal inflasi Indonesia selalu ditargetkan pada rentangĀ 2,5% hingga 3,5%.

"Kita masih ada positif dengan interest rate hampir 2% dan biasanya otoritas mempertahankan interest rate 1% sampai 1,5%. Sekarang ada hampir 2%, maka kita punya cukup interest rate," jelas Mirza.

"Apakah masih ada ruang lagi penurunan suku bunga untuk BI? Saya cenderung setuju pada forecast konsensus, bahwa suku bunga dipertahankan. Karena tren suku bunga global, bukan tahun ini, tapi tren ke depan dan dua tahun lagi adalah meningkat," kata Mirza melanjutkan.

Artinya, kata Mirza, penurunan suku bunga sudah cukup. Sekarang terpenting, kata dia adalah mempertahankan vaksinasi rate yang harus ditingkatkan, protokol kesehatan dijaga. Sehingga aktivitas ekonomi bisa berjalan normal.

"Yang penting bahwa masalah Covid teratasi dan kesejahteraan masyarakat bisa dipulihkan," tuturnya.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Suku Bunga Acuan Tetap 3,5%, Begini Alasan BI!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular