
Dow Futures dkk Bergerak Mixed Jelang Rilis Data Tenaga Kerja

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) bergerak menyamping pada perdagangan Jumat (4/6/2021), jelang rilis data ketenagakerjaan Mei.
Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average melemah 38 poin dari nilai wajarnya, sementara kontrak serupa indeks S&P 500 cenderung flat. Sebaliknya, Nasdaq menguat tipis sebesar 29 poin.
Kekhawatiran inflasi dan bagaimana bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) menyikapi memperberat sentimen pasar. Saham siklikal yang diuntungkan dari pemulihan ekonomi terkena aksi jual di sesi pra-pembukaan, di antaranya saham United Airlines and American Airlines.
Pada perdagangan kemarin, indeks Dow Jones menguat 47 poin, atau 0,14% di sesi penutupan. Indeks S&P tertekan hanya 2 poin, sementara Nasdaq melemah 0,09%. Namun saat itu, saham yang terkait dengan pemulihan ekonomi cenderung menguat.
Investor memantau rilis data slip gaji per Mei dari Departemen Tenaga Kerja. Sejauh ini ekonom dalam polling Dow Jones memperkirakan akan ada 671.000 tenaga kerja baru yang terserap pada Mei, atau naik dari penyerapan April sebanyak 266.000.
"Sementara suplai tenaga kerja jelas menjadi isu terkait dengan pembukaan lapangan kerja, saya tidak akan terkejut melihat kenaikan angka estimasi bakal jauh dari ekspektasi seperti pada April," tutur analis Bleakley Advisory Group Peter Boockvar sebagaimana dikutip CNBC International.
Data tenaga kerja Mei bakal menjadi faktor kunci yang menentukan arah kebijakan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) dalam beberapa bulan ke depan, tulis ekonom Citigroup dalam laporan risetnya. Mereka memperkirakan angka pembukaan lapangan kerja 760.000 pada Mei dan jika insiden April terulang, di mana ekspektasi pasar justru tidak tercapai, arah kebijakan The Fed tersebut bakal terjegal.
Mayoritas indeks saham AS melemah pada Kamis karena reli saham siklikal yang diuntungkan dari pemulihan ekonomi kalah oleh koreksi saham teknologi. Indeks Dow Jones Industrial Average minus 23 poin, S&P 500 surut 0,4% sedangkan Nasdaq drop 1% lebih akibat koreksi saham Facebook, Amazon, Apple, Netflix dan Alphabet (induk usaha Google).
Saham Facebook di sesi pra-pembukaan hari ini tertekan akibat investigasi persaingan tidak sehat yang dilancarkan oleh pemerintah Inggris dan Uni Eropa.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Rilis Kinerja Nvidia, Nasdaq & S&P500 Tergelincir