Ekonomi AS Diyakini Segera Pulih, Dow Futures Semarak

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
28 May 2021 18:47
People walk on Wall Street in front of the New York Stock Exchange (NYSE) in New York, U.S., February 6, 2018. REUTERS/Brendan McDermid
Foto: REUTERS/Brendan McDermid

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) kembali menguat pada perdagangan Jumat (28/5/2021), didorong optimisme bahwa pemulihan ekonomi sudah di depan hidung menyusul data ketenagakerjaan yang menggembirakan.

Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average melompat 168 poin atau 0,5% dari nilai wajarnya, mengindikasikan bahwa indeks berisi saham unggulan di AS ini akan dibuka menguat sekitar 185 poin.

Kontrak serupa indeks S&P 500 dan Nasdaq juga menguat, masing-masing sebesar 0,4% dan 0,3%. Sepanjang pekan ini, indeks S&P 500 telah melesat 1,08% dan hanya selisih 1% dari rekor tertingginya sepanjang sejarah. Sementara itu, Dow Jones naik 0,75% dan Nasdaq naik 2%.

Saham Salesforce melesat 4% di sesi pra-pembukaan setelah perseroan mencetak penjualan kuartal I-2021 yang lebih baik dari ekspektasi pasar. Namun, saham HP anjlok 5% meski juga membukukan kinerja yang prima pada periode yang sama.

Saham Ford kembali melanjutkan relinya, dengan menguat 1% sehingga sepanjang pekan ini terhitung telah melesat hingga 11%. Reli terjadi setelah perseroan mengumumkan rencana strategis untuk menggarap mobil listrik.

Pada Kamis Dow Jones melesat 141,59 poin sementara S&P 500 menguat 0,1%., tapi Nasdaq cenderung flat pada sesi penutupan. Namun sepanjang Mei, indeks S&P 500 cenderung flat, sementara Dow Jones naik 1,7% dan Nasdaq melemah 1,6%.

Pasar menyambut positif klaim tunjangan pengangguran baru yang pekan lalu turun ke level terendah di era pandemi yakni 406.000. Data tersebut mengindikasikan bahwa tekanan ekonomi di AS mulai surut.

"Dua faktor ekonomi makro kemungkinan berkontribusi dalam penguatan keyakinan pasar yang berujung pemulihan: tanda kenaikan inflasi dan tanda perbaikan pasar tenaga kerja," tutur Direktur Pelaksana Goldman Sachs Chris Hussey dalam laporan riset yang dikutip CNBC International.

Pasar hari ini akan memantau indeks harga inti PCE yang menunjukkan belanja konsumen dan daya belinya. Indeks ini menjadi acuan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) untuk mengukur tingkat inflasi di lapangan. Ekonom dalam polling Dow Jones memperkirakan indeks PCE bakal di level 2,9% (secara tahunan) pada April.

Investor juga memantau negosiasi politik di Washington soal paket belanja infrastruktur. Anggota Senat dari Partai Republik mengajukan proposal senilai US$ 928 miliar untuk mengganti proposal Presiden AS Joe Biden, yang mengusulkan kucuran sebesar US$ 1,7 triliun.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dow Futures Cenderung Flat Jelang Rilis Klaim Pengangguran

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular