Apabila Pasar Dibuka, Begini Skenario IHSG Hari Ini

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
26 May 2021 16:30
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Seiring dengan peringatan Hari Raya Waisak, mayoritas bursa saham kawasan Asia Tenggara libur hari ini, Rabu (26/5/2021).

Selain Indonesia, bursa saham Malaysia, Singapura dan Thailand juga tutup akibat libur. Adapun dari beberapa bursa Asia yang masih buka, cenderung ditutup menguat.

Apabila hari ini bursa Tanah Air dibuka, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang ditutup menguat seiring dorongan sentimen dari penguatan bursa-bursa Benua Kuning lainnya.

Indeks Nikkei Tokyo ditutup naik 0,31% ke 28.642,189, sementara indeks Topix Jepang terapresiasi 1,15 poin atau 0,06% ke 1,920.67. Selain itu, indeks Hang Seng Hongkong ditutup menguat 0,85% ke 29.155,400.

Adapun bursa Negeri Panda, China, SSEC Shanghai merengkuh kenaikan tertinggi dalam tiga bulan terakhir, dengan terkerek 0,34% ke 3.593,36.

Berbeda dengan yang lainnya, indeks KOSPI Korea Selatan ditutup minus 0,09% ke 3.16843.

Penjelasan dari pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve alias the Fed yang menegaskan kembali sikap kebijakan moneter dovish pada Selasa (25/5/2021) turut meningkatkan sentimen positif di pasar Asia.

Mengutip Reuters, Rabu (26/5), pernyataan tersebut memberikan lebih banyak jaminan kepada investor yang khawatir tentang prospek inflasi.

Richard Clarida, Wakil Ketua Fed, mengatakan pada Selasa (25/5) kemarin bahwa bank sentral AS akan dapat menahan lonjakan inflasi tanpa membuat pemulihan ekonomi negeri Paman Sam keluar dari jalur yang telah ditetapkan.

Sebelumnya, pada perdagangan kemarin, IHSG sukses melesat 0,91% ke 5.815,840. Nilai transaksi tembus Rp 11,7 triliun dan asing terpantau mulai memborong saham dengan mencatatkan aksi net buy senilai Rp 289 miliar di pasar reguler.

Apresiasi IHSG terjadi setelah Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di angka 3,5%.

"Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 24-25 Mei 2021 memutuskan untuk mempertahankan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 3,5%, suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25%. Keputusan ini konsisten dengan prakiraan inflasi yang tetap rendah dan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah," kata Perry Warjiyo, Gubernur BI, dalam jumpa pers usai RDG, Selasa (25/5/2021).

Sejak awal tahun lalu, BI 7 Day Reverse Repo Rate sudah dipotong 200 basis poin (bps). Suku bunga acuan di 3,5% adalah yang terendah sepanjang sejarah Indonesia merdeka.

Sebagai stimulus untuk menopang pertumbuhan ekonomi dari dampak pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19), Gubernur Perry dan kolega tidak hanya menurunkan suku bunga acuan. Giro Wajib Minimum (GWM) juga dipangkas agar perbankan memiliki likuiditas yang lebih untuk menyalurkan kredit.

Di sisi makro prudensial, BI memberikan pelonggaran uang muka Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Kendaraan Bermotor. Calon konsumen kini tidak perlu membayar uang muka, cukup membayar cicilan bulanan.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sempat Menguat di Sesi 1, IHSG Hari Ini Ditutup Melemah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular