
Infeksi Baru Covid-19 di AS Merosot, Dow Dibuka Naik 127 Poin

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka melesat pada perdagangan Senin (24/5/2021), ditopang saham sektor teknologi dan saham siklikal di tengah penurunan angka infeksi baru virus Covid-19.
Indeks Dow Jones Industrial Average melompat 127,8 poin pada pukul 08:30 waktu setempat (20:30 WIB) dan selang 15 menit bertambah menjadi 146,45 poin (+0,43%) ke 34.354,29. S&P 500 naik 29,6 poin (+0,71%) ke 4.185,48 dan Nasdaq lompat 143,3 poin (+1,06%) ke 13.614,33.
Mayoritas saham teknologi dibuka menguat, di antaranya Alphabet (induk usaha Google), Facebook, dan Microsoft yang kompak melesat hingga lebih dari 1%. Saham emiten penyedia bursa kripto Coinbase harganya naik 1,3% setelah Goldman memberikan peringkat beli.
Namun, saham Tesla yang memiliki eksposur investasi di aset kripto justru flat meski harga Bitcoin, yang sempat anjlok mendekati angka US$ 30.000 pekan lalu, berbalik menguat ke level US$ 38.000/keping hari ini.
Kabar bagus datang dari penanganan pandemi, di mana rerata infeksi baru sepekan terakhir tercatat 26.000 atau yang terendah sejak Juni 2020. Hal ini memicu optimisme bahwa pembukaan ekonomi bakal segera dimulai. Saham yang diuntungkan dari pemulihan ekonomi pun menguat, seperti emiten peritel Gap dan maskapai penerbangan United Airlines.
"Kami terus melihat data yang mendukung pandangan kami bahwa pasar saham akan keluar dari level support sekarang dan bakal menguat secara substansial," tulis Kepala Riset Fundstrat Global Advisors Tom Lee, seperti dikutip CNBC International.
Pekan lalu, Dow Jones berakhir minus 0,5% secara mingguan sementara S&P 500 tertekan 0,4% dan mencetak koreksi 2 pekan beruntun. Sebaliknya, Nasdaq menguat 0,31% dan menghentikan koreksi mingguan selama 4 pekan berturut-turut.
Dalam laporan risetnya, JPMorgan menyebutkan mentalitas pembelian di kala koreksi sejauh ini menjaga bursa saham tetap kuat dan mencegah koreksi kecil di pasar saham membesar menjadi lebih buruk, meski ada risiko kebijakan moneter yang cenderung ketat.
Dalam nota rapat April, bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) mengindikasikan bahwa pengurangan pembelian surat berharga (kebijakan tapering) bisa dipertimbangkan untuk dijajaki pada pertemuan selanjutnya alias pada rapat Mei ini, jika ekonomi terindikasi pulih cepat.
"Beberapa peserta mengindikasikan bahwa jika ekonomi terus mencetak kemajuan seperti yang ingin disasar Komite, pada titik tertentu mungkin perlu dimulai diskusi mengenai rencana penyesuaian laju pembelian aset di pertemuan selanjutnya," demikian tertulis di nota rapat.
Pasar juga akan memantau rilis kinerja keuangan kuartal I-2021 beberapa emiten di antaranya Gap, Nvidia, dan Salesforce. Data ekonomi yang dipantau termasuk indeks keyakinan konsumen dan data penjualan rumah baru.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Rilis Kinerja Nvidia, Nasdaq & S&P500 Tergelincir