Kripto Lagi On Fire, Jangan Senang Dulu & Dengar Kata Ahli

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
21 May 2021 12:20
A Bitcoin (virtual currency) coin is seen in an illustration picture taken at La Maison du Bitcoin in Paris, France, June 23, 2017. REUTERS/Benoit Tessier/Illustration
Foto: Bitcoin (REUTERS/Benoit Tessier)

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah aksi jual besar-besaran yang terjadi beberapa hari sebelumnya, Bitcoin dan mata uang kripto (cryptocurrency) akhirnya mulai menanjak kembali pada Kamis (20/5) kemarin.

Mengutip CNBC Internasional, Kamis (20/5), para ahli memberikan pemikiran mereka tentang apa arti penurunan besar-besaran seperti yang terjadi kemarin di aset kripto untuk masa yang akan datang.

David Rubenstein, chairman dan co-founder The Carlyle Group, misalnya, tetap memberikan pandangan yang optimis.

"Saya pikir itu [kripto] akan tetap ada. Cryptocurrency tidak akan hilang, sama seperti emas yang tidak akan hilang. Ya, ada pasang surutnya dan [Rabu] bukanlah hari yang baik untuk itu, tetapi itu berlaku untuk semua hal yang relatif baru. ... Ini terjadi karena orang-orang di pasar menginginkan sesuatu selain hanya mata uang tradisional yang kita miliki dan apakah itu benar atau salah, itu jelas sesuatu yang diinginkan pasar. "

Sementara, menurut CEO BInance.US Brian Brooks, lebih banyak edukasi akan mengurangi volatilitas mata uang kripto di pasar.

"Saya berpendapat, masalahnya adalah mengedukasi investor tentang hal ini sama pentingnya dengan membangun infrastruktur karena saya pikir kita berada pada titik di mana banyak investor tidak tahu perbedaan antara ethereum dan filecoin dan solana. Mereka semua melihatnya sebagai kripto dan Anda tidak akan membeli saham dengan cara itu. Jadi, saya pikir kita perlu lebih fokus pada apa yang diwakili oleh token ini, apa nilai jaringan yang mendukungnya dan ketika kita memiliki tingkat pendidikan itu, Anda akan melihat sejumlah volatilitas hilang. "

Selanjutnya, pendiri Skybridge Capital Anthony Scaramucci membahas bagaimana bitcoin akan memantul kembali nantinya.

"Pasar bullish utuh untuk bitcoin. Jika Anda kembali ke penurunan harga yang berbeda dalam bitcoin selama 12 tahun terakhir, ini konsisten dengan penurunan tersebut," ujar Anthony.

Ia melanjutkan, "Karena itu, Anda mengalami kenaikan yang sangat besar di awal tahun karena semua ekspektasi yang ada tetapi... sebagian besar pemain kecil menggunakan leverage [semacam utang untuk meningkatkan keuntungan dalam investasi] yang sangat besar.

"Pikirkan situasi GameStop. ... Jadi dalam jangka panjang, bitcoin bakal bangkit kembali, saya pikir itu adalah 'penerbangan' menuju kualitas di ruang kripto. Tetapi jika Anda melihat altcoin [kripto selain bitcoin], saya pikir itu baik untuk kripto dan ethereum karena mereka benar-benar meledak. "

Tidak hanya itu, Jim Cramer, pembawa acara "Mad Money" CNBC Internasional, memberikan pendapatnya tentang aspek "tersembunyi" dari perdagangan bitcoin.

"Saya pikir perhatian utamanya adalah seberapa tersembunyi hal tersebut. Sekarang saya tahu blockchain hebat dalam memberikan kripto kekuatan untuk tetap tersembunyi, tetapi kurangnya regulasi menyebabkan IRS [lembaga pemungutan pajak dan penegakan hukum pajak di AS] tidak yakin, Anda harus mencentang semua kotak apakah Anda menggunakan bitcoin. ... Ini bukan meme, ini bisnis besar."

Sementara, direktur pelaksana di Piper Sandler Rich Repetto mengatakan, volatilitas kripto harus diantisipasi.

"Harapkan volatilitas dalam cryptocurrency ini. Apa yang terjadi selama beberapa hari terakhir. meski menyakitkan, bukan hal yang aneh dengan harga kripto selama 10 tahun terakhir. Anda telah melihat setiap tahun, setidaknya penurunan 28% dan Anda telah melihat tiga siklus setel ulang harga yang solid. Coinbase terikat dan sepenuhnya fokus pada ekonomi kripto, jadi kami memprediksi saham juga mencerminkan volatilitas itu. "

Dengan nuansa pendapat yang sedikit berbeda, analis riset ekuitas di Rosenblatt Securities Sean Horgan mempertimbangkan aspek positif dari volatilitas kripto.

"Volatilitas tidak semuanya buruk untuk sebuah transaksi pertukaran, kan? Ketika ada lebih banyak volatilitas, ada lebih banyak keterlibatan, lebih banyak MTU [monthly transaction users], pengguna transaksi bulanan, volume perdagangan lebih banyak dan itu berarti lebih banyak pendapatan, jadi saya sebenarnya tidak berpikir semua volatilitas negatif dalam jangka pendek dan tentu saja tidak dalam jangka panjang. "

Ian Balina, pendiri dan CEO Token Metrics, mengatakan volatilitas juga berarti potensi kenaikan.

"Cryptocurrency, salah satu keindahannya adalah mereka [kripto] sangat tidak stabil tetapi akibatnya ada banyak keuntungan. Banyak investor ritel dan trader bergabung karena keuntungan besar baik dalam bitcoin, baik dalam ethereum, dogecoin atau koin meme, tetapi pada akhirnya mereka harus melakukan zoom-out dan memiliki gambaran yang lebih besar.

Ian menambahkan, "Karena saat ini bitcoin dan cryptocurrency sedang membangun masa depan keuangan, masa depan uang terbuka dan jika mereka memiliki gambaran besar maka mereka harus berkumpul dan berpikir jangka panjang.

"Kami pikir bitcoin adalah teknologi yang hebat, tetapi kami rasa hari-hari bitcoin hampir berakhir karena bitcoin dirancang untuk menjadi uang digital. Tetapi sekarang bitcoin hanya menjadi penyimpan nilai murni, ia menjadi emas digital. "

Adapun pendiri Pinboard Maciej Cegłowski, menyebut kripto sebagai skema piramida.

"Bear case [pandangan pesimistis] saya adalah hal itu [kripto] merupakan skema piramida raksasa. Dan orang-orang tersedot ke dalamnya. Sayangnya, ini adalah skema piramida yang memiliki inti penganut sejati dan orang-orang yang sangat terpesona dengan teknologi, sehingga [situasinya] menjadi sulit."

"Kripto juga memiliki sekelompok investor yang sangat cerdas dan semua jenis orang yang banyak mengeluarkan uang ke dalamnya," lanjut Maciej, "sehingga menjadi sulit untuk memperingatkannya. Tapi saya pikir sangat penting untuk mewanti-wanti orang-orang karena pada akhirnya, seperti setiap skema piramida, orang-orang akan terluka."

Berdasarkan data dari Investing pukul 09:00 WIB, harga Bitcoin rebound dan melesat 11,95% ke level US$ 41.446,30 atau setara dengan Rp 595.809.250 dalam 24 jam terakhir, Ethereum melonjak hingga 23,85% ke US$ 2.900,70 atau Rp 41.692.531, Litecoin melesat hingga 20,16% ke US$ 216,33 atau Rp 3.108.953.

Berikutnya Chainlink meroket 25,94% ke posisi US$ 31,36 atau setara dengan Rp 450.656, Ripple menguat 16,7% ke US$ 1,19 atau setara Rp 17.081, Cardano tumbuh 22,69% ke US$ 1,81 atau Rp 26.049, dan Dogecoin terbang 27,82% ke US$ 0,40 atau Rp 5.815.

Sementara, per pukul 10.46 WIB, penguatan Bitcoin sedikit tersendat, kendati masih melonjak 6,74% ke US$ 40.743,6. Lalu Ethereum masih melesat 13,43% ke US$ 2.807,30 dan Litecoin terkerek 7,55% di US$ 208,28.

TIM RISET CNBC INDONESIA

 


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bitcoin Bisa Jeblok ke Bawah US$ 30.000, Kripto Mania Nangis?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular