Data Pengangguran OK, Wall Street Dibuka Naik Cenderung Mixed

Market - Arif Gunawan, CNBC Indonesia
20 May 2021 20:48
Traders work on the floor at the New York Stock Exchange (NYSE) at the end of the day's trading in Manhattan, New York, U.S., August 27, 2018. REUTERS/Andrew Kelly Foto: REUTERS/Andrew Kelly

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka menguat cenderung variatif pada perdagangan Kamis (20/5/2021), setelah data klaim pengangguran terkonfirmasi positif.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 47,9 poin (+0,14%) pada pukul 08:30 waktu setempat (20:30 WIB) dan selang 15 menit berbalik minus 7,9 poin (-0,02%) ke 33.888,1. S&P 500 naik 17,4 poin (+0,42%) ke 4.133,06 dan Nasdaq menguat 127,5 poin (+0,96%) ke 13.427,26.

Pelaku pasar menyambut gembira data klaim tunjangan pengangguran pekan lalu, yang berujung pada angka 444.000, atau jauh lebih baik dari polling Dow Jones yang semula memperkirakan angka 452.000 setelah sepekan sebelumnya mencapai 473.000.

Sentimen di sektor teknologi tertekan mengikuti koreksi mata uang kripto termasuk Bitcoin. Bitcoin anjlok melewati level harga US$ 40.000 untuk pertama kali dalam 14 pekan, atau anjlok 11% dalam 24 jam dan nyaris 30% dalam sepekan terakhir, menurut data Coinbase.

Saham Cisco memimpin koreksi saham teknologi, dengan anjlok 4% di pembukaan setelah produsen perangkat keras jaringan dan pusat data ini merilis kinerja yang lebih lemah dari perkiraan pasar. Saham Facebook, Microsoft, Netflix dan Intel juga melemah.

Pergerakan pasar futures bursa AS dipicu oleh anjloknya Bitcoin, yang memicu aksi jual terhadap saham-saham yang terkait dengan aset spekulatif tersebut. Saham-saham yang terkait dengan aset kripto pun melemah seperti Tesla, Coinbase dan MicroStrategy setelah aset kripto tersebut anjlok hingga 30% pada Rabu dengan mendekati level US$ 30.000.

Pada Kamis, harga Bitcoin kembali menguat mendekati level US$ 40.000, menurut Coin Metrics. Saham Coinbase juga sedikit menguat setelah Wedbush mengumumkan akan membeli saham bursa kripto tersebut.

"Kripto, bagaimanapun juga, menunjukkan panggung spekulasi yang terkait dengan likuiditas dan fakta bahwa likuiditas sedang mengempis," tulis JPMorgan dalam laporan riset, yang dikutip CNBC International.

Indeks S&P 500 kemarin ditutup melemah 0,3% setelah harga Bitcoin cenderung stabil. Indeks Dow Jones melemah 160 poin, sedangkan Nasdaq berakhir flat, setelah sempat terbenam hingga 1,7%. Sesi perdagangan kemarin menjadi koreksi beruntun yang ketiga hari sehingga sepanjang pekan indeks bursa tersebut telah anjlok hingga 1,4%.

Pada Rabu, investor global mencerna nota rapat bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) April yang mengindikasikan bahwa pengurangan pembelian surat berharga (kebijakan tapering) mulai dijajaki pada pertemuan selanjutnya alias pada rapat Mei ini.

"Beberapa peserta mengindikasikan bahwa jika ekonomi terus mencetak kemajuan seperti yang ingin disasar Komite, pada titik tertentu mungkin perlu dimulai diskusi mengenai rencana penyesuaian laju pembelian aset di pertemuan selanjutnya," demikian tertulis di nota rapat.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Tak Terbendung, Dow Jones Dibuka Anjlok Hingga 300 Poin


(ags/ags)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading