Aksi Jual Saham Teknologi Berlanjut, Dow Futures Merah Lagi

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
20 May 2021 19:17
Traders work on the floor at the New York Stock Exchange (NYSE) at the end of the day's trading in Manhattan, New York, U.S., August 27, 2018. REUTERS/Andrew Kelly
Foto: REUTERS/Andrew Kelly

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) melanjutkan tren pelemahan pada perdagangan Kamis (20/5/2021), menyusul berlanjutnya aksi jual terhadap saham teknologi.

Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average turun 107 poin atau -0,3% dari nilai wajarnya. Kontrak serupa indeks S&P 500 melemah 0,2% sedangkan Nasdaq cenderung bergerak menyamping.

Sentimen di sektor teknologi tertekan mengikuti koreksi mata uang kripto termasuk Bitcoin. Bitcoin anjlok melewati level harga US$ 40.000 untuk pertama kali dalam 14 pekan, atau anjlok 11% dalam 24 jam dan nyaris 30% dalam sepekan terakhir, menurut data Coinbase.

Saham Cisco memimpin koreksi saham teknologi, dengan anjlok 6% di sesi awal pra-pembukaan setelah produsen perangkat keras jaringan dan pusat data ini merilis kinerja yang lebih lemah dari perkiraan pasar. Saham Facebook, Microsoft, Netflix dan Intel juga melemah.

Pergerakan pasar futures bursa AS dipicu oleh anjloknya Bitcoin, yang memicu aksi jual terhadap saham-saham yang terkait dengan aset spekulatif tersebut. Saham-saham yang terkait dengan aset kripto pun melemah seperti Tesla, Coinbase dan MicroStrategy setelah aset kripto tersebut anjlok hingga 30% pada Rabu dengan mendekati level US$ 30.000.

Pada Kamis, harga Bitcoin kembali menguat mendekati level US$ 40.000, menurut Coin Metrics. Saham Coinbase juga sedikit menguat setelah Wedbush mengumumkan akan membeli saham bursa kripto tersebut.

"Kripto, bagaimanapun juga, menunjukkan panggung spekulasi yang terkait dengan likuiditas dan fakta bahwa likuiditas sedang mengempis," tulis JPMorgan dalam laporan riset, yang dikutip CNBC International.

Indeks S&P 500 kemarin ditutup melemah 0,3% setelah harga Bitcoin cenderung stabil. Indeks Dow Jones melemah 160 poin, sedangkan Nasdaq berakhir flat, setelah sempat terbenam hingga 1,7%. Sesi perdagangan kemarin menjadi koreksi beruntun yang ketiga hari sehingga sepanjang pekan indeks bursa tersebut telah anjlok hingga 1,4%.

Pada Rabu, investor global mencerna nota rapat bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) April yang mengindikasikan bahwa pengurangan pembelian surat berharga (kebijakan tapering) mulai dijajaki pada pertemuan selanjutnya alias pada rapat Mei ini.

"Beberapa peserta mengindikasikan bahwa jika ekonomi terus mencetak kemajuan seperti yang ingin disasar Komite, mungkin pada titik tertentu perlu dimulai diskusi dalam pertemuan selanjutnya mengenai rencana penyesuaian laju pembelian aset," demikian tertulis dalam nota rapat The Fed.

Pelaku pasar juga memantau rilis klaim tunjangan pengangguran pekan lalu, di mana polling Dow Jones memperkirakan pengajuan klaim baru tunjangan pengangguran bakal berada di angka 452.000 atau lebih rendah dari klaim serupa sepekan sebelumnya yang mencapai 473.000.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Setelah Nasdaq Pecah Rekor, Wall Street Melemah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular