Bursa Asia Terbang, Singapura Jet Lag Sendirian!

Putra, CNBC Indonesia
14 May 2021 17:00
Bursa Singapura (REUTERS)
Foto: Bursa Singapura (REUTERS)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia bangkit pada perdagangan akhir pekan Jumat (14/5/2021) setelah anjlok tajam Kamis kemarin. Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street yang melesat pada perdagangan Kamis waktu setempat memberikan sentimen positif ke bursa Asia pagi ini.

Indeks Nikkei Jepang melesat 2,32%, setelah kemarin ambrol lebih dari 2%. Indeks Hang Seng di Hong Kong pun melesat kencang 1,11%, sementara itu Indeks SSC di Shang Hai juga terbang 1,77%. Untuk Indeks Kospi Korea Selatan juga naik 1%, setelah kemarin merosot 1,25%.

Koreksi hanya terjadi di indeks bursa Singapura STI yang ambruk 2,23% karena ketika bursa global kemarin ambruk, bursa negara Singa sedang berlibur merayakan Idul Fitri.

Wall Street yang sukses menguat pada perdagangan Kamis waktu setempat dan menghentikan penurunan 3 hari beruntun setelah pemerintah AS tidak lagi mewajibkan penggunaan masker

Indeks Dow Jones memimpin penguatan Wall Street sebesar 1,3%, disusul S&P 500 1,2% dan Nasdaq 0,7%.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control/CDC) menghapus persyaratan masker untuk orang-orang yang sudah menerima vaksinasi Covid-19 secara penuh atau berada pada jarak 1,8 meter atau 6 kaki.

Ketentuan ini berlaku baik di dalam maupun luar ruangan, seperti yang disampaikan oleh CDC dalam panduan kesehatan masyarakat yang diperbarui yang dirilis Kamis (13/5/2021). Ini merupakan momen penting, setelah setahun lebih pemerintah AS mewajibkan masyarakat menggunakan masker di depan umum.

Dalam panduan tersebut, ada beberapa contoh di mana orang masih perlu memakai masker, di tempat perawatan kesehatan atau di bisnis yang memerlukannya. Ketentuan ini juga berlaku bagi orang yang sudah mendapatkan dosis vaksin terakhirnya dua minggu atau lebih, diperkenankan tidak menggunakan masker.

Kebijakan terbaru dari pemerintah AS tersebut memicu optimisme pelaku pasar akan semakin membaiknya perekonomian negeri Paman Sam. Bahkan banyak ekonom, termasuk bank sentral AS (The Fed) memperkirakan produk domestik bruto (PDB) di tahun ini akan menjadi yang terbaik sejak tahun 1984.

Bangkitnya AS yang merupakan negara dengan nilai perekonomian terbesar di dunia tentunya dapat mengerek PDB negara lain termasuk di Asia.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tensi Geopolitik Iran-Israel mendidih, Bursa Asia Dibuka Melemah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular