IHSG Siap Kembali ke Level 6.000, Ini Syaratnya

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
07 May 2021 08:44
Pembukaan Bursa Efek Indonesia (CNBC indonesia/Tri Susilo)
Foto: Pembukaan Bursa Efek Indonesia (CNBC indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Terkoreksinya ekonomi Indonesia pada kuartal pertama masih menjadi katalis negatif yang membuat bursa saham domestik belum bisa beranjak menguji level batas atas baru meninggalkan level psikologis 5.900.

Kamis kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi sebsar 0,09% ke level 5.970,24 poin dengan nilai transaksi Rp 8,84 triliun. Pelaku pasar asing melakukan aksi beli bersih Rp 181,97 miliar namun masih belum cukup kuat mengangkat IHSG keluar dari level 5.900.

Pengamat pasar saham MNC Asset Management, Edwin Sebayang memperkirakan, Jumat ini IHSG akan menguat ke level di atas 6.000. Sentimen pendorongnya kenaikan indeks Dow Jones sebesar 0,93% sebagai response kuatnya data tingkat pekerjaan AS serta kembali naiknya harga beberapa komoditas.

Di sisi lain, apresiasi nilai tukar Rupiah serta turunnya yield obligasi AS tenor 10 tahun menjadi faktor pendorong IHSG untuk menguat.

"IHSG diperkirakan akan bergerak pada rentang 5.921 - 6.012," kata Edwin Sebayang, Jumat (7/5/2021).

Sementara itu, Reliance Sekuritas, dalam risetnya memaparkan, bursa saham Wall Street pada perdagangan Kamis kemarin menguat seiring data perekonomian tenaga kerja AS yang menunjukkan penguatan dan direspons positif oleh pasar, meski demikian, kekhawatiran inflasi juga menjadi perhatian investor.

Indeks S&P 500 ditutup menguat, sementara Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik ke rekor tertinggi. Di sisi lain, saham-saham perusahaan asal China yang diperdagangkan di New York memperpanjang kerugian sebentar setelah Bloomberg News melaporkan pemerintahan Biden kemungkinan akan mempertahankan batasan investasi AS di perusahaan tertentu dari negara Asia.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular