Gelombang Baru Covid-19, Bikin IHSG Susah Naik

Monica Wareza, CNBC Indonesia
04 May 2021 08:47
Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah sekuritas memperkirakan pada perdagangan hari ini, Selasa (4/5/2021) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memiliki peluang untuk menguat, meski pergerakan indeks masih cukup berat.

Sementara, pada perdagangan Senin (3/5/2021) indeks ditutup melemah -0,72% ke 5.952,59.

Untuk hari ini, Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan sentimen kurang baik datang dari perkembangan kasus Covid-19 di negara berkembang yang mengalami peningkatan.

Setelah India, sejumlah negara seperti Laos hingga Thailand di Asia Tenggara, Bhutan, dan Nepal telah memberikan laporan adanya kenaikkan jumlah yang terinfeksi dalam beberapa minggu terakhir.

Hal ini memunculkan kekhawatiran adalah seberapa jauh penyebaran yang terjadi di negara Emerging Market mempengaruhi pemulihan ekonomi.

Sementara itu, NH Korindo Sekuritas menyebutkan pasar masih dipengaruhi dari naiknya angka PMI Manufaktur ke level 54,6 untuk periode April 2021, diimbangi dengan rilis data inflasi yang berada di bawah ekspektasi.

Hasil ini diprediksi masih akan membawa indeks bergerak di teritory negatif dan belum bisa mengangkat pergerakan indeks.

Sementara itu, dari global Reliance Sekuritas Indonesia menyebutkan sentimen kurang enak juga datang dari laporan Senin menunjukkan bahwa pertumbuhan di manufaktur AS mendingin pada bulan April, sementara ukuran harga yang dibayarkan untuk material melonjak ke level tertinggi sejak 2008.

Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan pemulihan ekonomi membuat kemajuan nyata, tetapi kenaikannya tidak merata mengikuti penurunan yang berdampak tajam di sepanjang garis ras dan pendapatan.

Presiden Fed New York John Williams mencatat bahwa kondisi saat ini "hampir tidak cukup" untuk mengubah sikap kebijakan moneter.

Untuk perdagangan hari ini, secara teknikal IHSG break out support bullish trend dan MA5. Indikasi negatif meskipun RSI dan Stochastic masih dalam keadaan momentum bullish. Indikator MACD memberikan kondisi undervalue. Sehingga diperkirakan IHSG masih akan bergerak cukup berat.

Indeks diprediksi akan bergerak di kisaran support 5.934 dan resisten di 6.023.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Pamer Kinerja IHSG, Lebih Cuan dari Negara Tetangga

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular