
'Tsunami' Corona India Bikin Was-was, Bursa Asia Dibuka Loyo

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Asia dibuka cenderung melemah pada perdagangan awal pekan Senin (3/5/2021), karena pelaku pasar masih mengamati perkembangan pandemi virus corona (Covid-19) di India yang semakin mengkhawatirkan. Sementara bursa saham Jepang dan China hari ini ditutup karena sedang libur.
Tercatat indeks Hang Seng Hong Kong dibuka melemah 0,23%, KOSPI Korea Selatan turun tipis 0,02%, dan Straits Times Index (STI) Singapura melemah tipis 0,04%.
Sedangkan untuk indeks Nikkei Jepang hari ini ditutup karena sedang libur nasional memperingati Hari Konstitusi. Sementara di China, perdagangan pasar keuangan juga ditutup karena sedang libur nasional Hari Buruh.
Investor di Asia masih terus memantau perkembangan pandemi Covid-19 di India yang kian memprihatinkan dan terus melawan gelombang kedua Covid-19, di mana pada akhir pekan lalu, lebih dari 400.000 kasus baru tercatat.
Berdasarkan laporan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), jumlah pasien positif corona di Negeri Bollywood per 30 April 2021 adalah 18.762.976 orang. Bertambah 386.452 orang dari hari sebelumnya.
Tambahan kasus harian itu adalah yang tertinggi sejak virus corona mewabah di India. Tidak cuma itu, jumlah pasien bertambah 386.452 orang dalam sehari juga menjadi rekor dunia, belum pernah terjadi di tempat lain.
Dari data ekonomi di Asia, Korea Selatan (Korsel) telah merilis data aktivitas manufaktur yang tercermin pada indeks manajer pembelian (Purchasing Manager' Index/PMI) versi Markit periode April 2021.
Markit melaporkan PMI Manufaktur Negeri Ginseng turun menjadi 54,6, dari sebelumnya pada Maret 2021 sebesar 55,3.
Walaupun begitu, PMI Korsel masih berada di level ekspansif, karena PMI menggunakan angka 50 sebagai ambang batas, di bawahnya berarti kontraksi, dan di atas 50 berarti ekspansi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!
