Kinerja 2020

Duh! Properti Belum Pulih, Rugi Agung Podomoro Capai Rp 134 M

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
30 April 2021 10:58
Proyek Superblok Podomoro City Deli Medan/Dok APLN
Foto: Proyek Superblok Podomoro City Deli Medan/Dok APLN

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten properti milik Agung Podomoro Grup yang didirikan keluarga Haliman, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN), kembali membukukan kinerja yang kurang menggembirakan sepanjang tahun lalu.

Berdasarkan keterbukaan informasi di situs Bursa Efek Indonesia (BEI), APLN mencatatkan rugi bersih Rp 136,79 miliar per 31 Desember 2020 secara tahunan (year on year/yoy). Jumlah ini lebih dalam alias bengkak 1.479% ketimbang rugi bersih tahun sebelumnya yang sebesar Rp 8,66 miliar.

Kendati kembali merugi, penjualan dan pendapatan usaha emiten yang melantai di bursa pada 2010 lalu ini naik 30,69% ke posisi Rp 4,96 triliun per akhir tahun lalu, dari Rp 3,79 triliun pada 2019.

Lebih rinci, kenaikan penjualan dan pendapatan APLN disumbang oleh dua pos. Pertama dari pos penjualan, penjualan tanah masih menjadi andalan perusahaan dengan sumbangan sebesar Rp 1,63 triliun pada 2020. Kemudian, penjualan apartemen berkontribusi sebesar Rp 1,29 triliun.

Ketiga, dari segmen pusat perbelanjaan APLN meraup penjualan sebesar Rp 704,97 miliar. Keempat, segmen rumah tinggal menyumbang Rp 177,16 miliar.

Sisanya, selain dari empat segmen tersebut, APLN juga memiliki segmen penjualan kios yang sebesar Rp 92,83 miliar, rumah kantor (rukan) senilai Rp 3,88 miliar dan rumah toko (ruko) sebesar Rp 3,81 miliar.

Lalu dari pos pendapatan, ada pendapatan dari segmen sewa yang membukukan nilai sebesar Rp 843,16 miliar dan hotel sebesar Rp 187,78 miliar. Terakhir, pendapatan dari lain-lain menyumbang senilai Rp 12,96 miliar.

Seiring dengan naiknya penjualan dan pendapatan, beban pokok penjualan bertambah 50,43% dari sebesar Rp 1,83 triliun pada 2019 menjadi sebesar Rp 2,76 triliun sepanjang tahun lalu.

Adapun, jumlah aset perusahaan naik menjadi Rp 30,39 triliun pada 2020. Selain itu, liabilitas pengembang Kuningan City ini sebesar Rp 19,04 triliun, naik 14,50% secara tahunan. Sementara, ekuitas perseroan turun 9,56% menjadi Rp 8,54 triliun pada tahun lalu.

Dari pasar modal, per pukul 10.18 WIB, saham APLN masih stagnan di harga Rp 155/saham, setelah sempat mencuat ke zona hijau dan ambles ke zona pelemahan pada awal perdagangan. Nilai transaksi saham ini sebesar Rp 215,93 juta dengan volume sebesar 1,39 juta saham.


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penjualan Melesat, Rugi Agung Podomoro Turun Jadi Rp 383 M

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular