
BRI Hadirkan Lembaga Sertifikasi Microfinance Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Untuk mendorong perkembangan industri keuangan dan pelaku UMKM, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menghadirkan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Microfinance Indonesia.
Lembaga sertifikasi profesi ini didirikan Indonesian Micro Finance Expert Association (IMFEA) dan BRI Research Institute. Sebagai lembaga sertifikasi, LSP Microfinance Indonesia akan mendapat lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Indonesia.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan LSP Microfinance didirikan untuk melakukan sertifikasi kompetensi kerja terhadap pekerja di sektor tertentu, sesuai ketentuan dari BNSP. Adanya lembaga sertifikasi ini diharapkan bisa mempercepat perubahan dan perbaikan kualitas lembaga keuangan mikro di Indonesia
"Kehadiran LSP Microfinance Indonesia bertujuaan mendukung standarisasi kompetensi dalam pengelolaan Lembaga Keuangan mikro yang sehat dengan kaidah-kaidah yang benar dalam rangka peningkatan kompetensi SDM lembaga keuangan mikro. Tujuannya, agar mereka bisa meningkatkan tata kelola lembaga keuangan mikro sehingga dapat berkembang secara berkesinambungan ke depannya," ujar Sunarso dalam siaran resminya, Jumat (30/04/2021).
Dia menambahkan pendirian LSP Microfinance Indonesia mendapat dukungan penuh dari para pemangku kebijakan dan regulator seperti OJK, Kemenkop-UKM, serta Induk Koperasi Simpan Pinjam (IKSP). Apabila perbaikan pada lembaga keuangan mikro terjadi, maka secara langsung maupun tidak langsung hal tersebut akan berdampak pada terjadinya perubahan dalam penyediaan layanan keuangan untuk pelaku UMKM atau nasabah lembaga keuangan mikro lainnya.
Peningkatan cakupan dan jenis layanan keuangan bagi UMKM penting dilakukan, agar target tingkat inklusi keuangan sebesar 90% pada 2024 mendatang dapat tercapai. Sebagai bank yang 40,15% portofolionya berasal dari segmen mikro, BRI tentu tidak tinggal diam untuk turut berkontribusi membantu mewujudkan target tersebut.
"Bicara tentang microfinance, (usaha) mikro itu driver-nya itu pembiayaan. Oleh karena itu jika kita bisa menyelesaikan masalah-masalah pembiayaan di segmen mikro, maka nanti layanan-layanan keuangan yang lain pasti akan ikut," ujar Sunarso.
Dengan tata kelola dan kompetensi yang meningkat, diharapkan ke depannya layanan mikrofinansial bagi pelaku UMKM bisa berjalan lebih cepat dan efisien. Hal ini akan berdampak pada semakin kuatnya posisi pelaku UMKM, dan akan membuka peluang bertambahnya pelaku usaha yang bisa naik kelas.
Peluncuran LSP Microfinance Indonesia juga dihadiri Menteri Koperasi & UKM Teten Masduki, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, Wakil Menteri BUMN I Pahala N. Mansury, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo, Ketua BNSP Kunjung Masehat, serta seluruh jajaran Direksi BRI.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article UMKM Go Global di BRI UMKM Expo(rt) Brilianpreneur 2020