
Melesat 76%, Laba Bank Jateng Kuartal I-2021 Tembus Rp 548 M

Jakarta, CNBC Indonesia - Menyambut ulang tahunnya yang ke -58 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) mencatat Laba tahun berjalan sebelum pajak mencapai Rp 549 miliar untuk periode Kuartal I-2021.
Perolehan Laba sebelum pajak Bank Jateng ini naik 76,12% (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat Rp 312 Miliar.
Pertumbuhan kinerja keuangan yang baik tercermin dari perolehan jumlah Aset, Liabilitas, dan Ekuitas yang sampai dengan akhir Maret 2021 terealisasi masing-masing sebesar Rp 82,21 triliun, Rp 74,45 triliun, dan Rp 7,76 triliun.
Pencapaian Jumlah Aset yang menunjukkan Pertumbuhan hingga sebesar 15,85% dari tahun sebelumnya antara lain di topang oleh Penghimpunan DPK yang tumbuh signifikan.
Akumulasi penyaluran kredit dan pembiayaan selama Kuartal I-2021 mencapai Rp 51,29 triliun, dan tumbuh 4,99% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 51,11 triliun. Sedangkan Penghimpunan DPK tercapai sebesar Rp 68,69 triliunĀ atau 106,74% dari target dan tumbuh signifikan sebesar 23,25% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 55,74 triliun di tengah kondisi perekonomian yang masih belum sepenuhnya pulih akibat dampak pandemi Covid-19.
Supriyatno, Direktur Utama Bank Jateng menyampaikan "Kinerja penghimpunan Dana Pihak Ketiga dan penyaluran kredit Bank Jateng yang terus tumbuh dengan sehat di tahun 2020 hingga Triwulan I - 2021 ini salah satunya adalah berkat kepercayaan besar dari Pemerintah kepada Bank Jateng berupa Penempatan Uang Negara (PUN) Tahap I sebesar Rp 2 triliun sejak 12 Agustus 2020 yang kemudian telah berhasil disalurkan kepada 5,09 juta debitur dengan total penyaluran kredit hingga mencapai Rp 8,19 triliun, dengan leverage mencapai 4,1 kali atau lebih tinggi dari target leverage 2 kali dari dana PUN".
Sementara PUN Tahap II sebesar Rp 2 triliun, hingga akhir Maret 2021 telah mampu disalurkan kepada 16.761 debitur dengan total penyaluran kredit sebesar Rp 2,76 triliun dengan leverage mencapai 1,38 kali hanya dalam kurun waktu kurang dari 2 bulan.
"Merupakan sebuah pencapaian yang patut dibanggakan dan Bank Jateng sangat berterimakasih atas Kepercayaan yang diberikan Pemerintah untuk turut berpartisipasi dan menjadi bagian dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional," ungkap Supriyatno.
Rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) pada akhir Maret 2021 tercatat sebesar 74,67%, dan Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio - CAR) sebesar 18,62%, menunjukkan upaya nyata Bank Jateng dalam menjaga stabilitas penghimpunan dana dan penyaluran kredit yang ditopang pula dengan kecukupan permodalan yang memadai.
Pencapaian penyaluran kredit Bank Jateng tersebut tetap memperhatikan kualitas kredit sehingga rasio NPL sampai dengan 31 Maret 2021 terjaga baik di kisaran 3,62%, dengan rasio kecukupan pencadangan atau coverage ratio sebesar 121,51%. Net Interest Margin (NIM) pada akhir Maret 2021 berada pada level 5,74%, sedikit menurun dibandingkan tahun lalu sebesar 5,84%.
Hal ini seiring dengan penurunan Pendapatan Bunga Bersih dibandingkan tahun sebelumnya yang lebih diakibatkan oleh penurunan suku bunga dalam rangka mendukung program PEN.
Sementara itu, rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) pada akhir Maret 2021 tercatat sebesar 69,72%, menurun dibandingkan Maret 2020 sebesar 82,90%.
Supriyatno mengungkapkan "Efisiensi operasional yang dijalankan sepanjang tahun 2020 sampai dengan Maret 2021 cukup berdampak positif pada pendapatan operasional Bank Jateng secara keseluruhan".
Langkah Perusahaan untuk meningkatkan profitabilitas usaha juga terlihat dari kinerja rasio Return on Aset (ROA) dan Return on Equity (ROE) posisi akhir Maret 2021 yang masing-masing tercatat sebesar 2,86% dan 24,44%.
Pencapaian tersebut telah melampaui target kuantitatif yang ditargetkan dalam RBB, yaitu masing-masing sebesar 2,24% dan 17,27%.
Di tahun 2021 ini Bank Jateng akan fokus pada Digitalisasi Produk dan Layanan (Internet & Mobile Banking, Qris, E-PLO), Perbaikan Proses Bisnis, dan mempertahankan captive market melalui kredit consumer.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Khawatir Kredit Macet, Asbanda: Ada Masalah Klaim Asuransi