
IHSG Sukses Menjebol Lagi Level Psikologis 6.000

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau pada perdagangan Kamis (29/4/2021), karena investor kian yakin bahwa risiko capital outflow kian surut menyusul pernyataan bank sentral Amerika Serikat (AS) yang melegakan.
Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG sukses melewati level psikologis 6.000 dengan berakhir di level 6.012,961 atau menguat 38,5 poin (+0,64%). Nilai transaksi tercatat hanya Rp 9,6 triliun dengan 16,1 miliar saham diperdagangkan sebanyak 1 juta-an kali.
Sebanyak 312 saham menguat, 181 saham turun dan 146 sisanya stagnan. Investor asing membukukan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 83,3 miliar di pasar reguler, meski di pasar negosiasi tercatat penjualan bersih (net sell) sebesar Rp 105,1 miliar.
Saham yang mereka buru terutama adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan nilai Rp 58,3 miliar, diikuti saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp 46,2 miliar. Kedua saham bank BUMN ini menguat, masing-masing sebesar 0,4% dan 1,42% ke Rp 6.225/unit dan Rp 32.050/unit.
Sebaliknya, aksi jual asing menimpa saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dengan nilai Rp 62,4 miliar dan saham PT Astra Internasional Tbk (ASII) dengan nilai beli Rp 56,3 miliar. Kedua saham tersebut naik, masing-masing sebesar 1,9% dan 1,4% ke Rp 3.200 dan Rp 5.425/unit.
Namun demikian, posisi puncak saham yang paling banyak ditransaksikan justru direbut PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dengan nilai total transaksi Rp 810 miliar. Reli terjadi menyusul kenaikan harga nikel sebesar 2,4% ke level US 17.377,5/ton.
Selama ini, koreksi bursa saham-yang terjadi bersamaan dengan koreksi pasar obligasi-dipicu oleh adanya kekhawatiran bahwa pelarian modal (capital outflow) bakal mendera negara berkembang termasuk Indonesia jika bank sentral AS mengerem laju pembelian aset di pasar.
Namun sikap The Fed yang tetapĀ dovish memberikan jaminan bahwa kekhawatiran seputar taper tantrum (koreksi berjamaah indeks bursa negara berkembang karena The Fed mengurangi pembelian surat berharga di pasar), sudah memudar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sempat Menguat di Sesi 1, IHSG Hari Ini Ditutup Melemah