
Bursa Asia Ditutup Beragam, Shanghai Merosot & KOSPI Melesat

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Asia ditutup beragam pada perdagangan Senin (26/4/2021), karena pelaku pasar di Asia terus mengamati perkembangan pandemi virus corona (Covid-19) di India.
Terpantau indeks Nikkei Jepang, KOSPI Korea Selatan, dan STI Singapura berakhir di zona hijau pada hari ini, di mana indeks Nikkei ditutup menguat 0,36% ke 29.126,23, KOSPI melesat 0,99% ke 3.217,53, dan STI tumbuh 0,34% ke 3.204,90.
Sementara sisanya berakhir di zona merah pada hari ini, di mana indeks Hang Seng Hong Kong melemah 0,43% ke 28.952,83, Shanghai Composite China merosot 0,95% ke 3.441,17, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 0,86% ke 5.964,82.
Pasar saham Asia ditutup beragam karena investor terus memantau situasi Covid-19 di India. Negeri Bollywood tersebut terus berusaha memerangi kenaikan angka infeksi corona. Pada Minggu (25/4/2021) kemarin, nyaris 350.000 kasus baru tercatat.
Pada hari ini, India kembali mencetak rekor global untuk peningkatan kasus virus corona harian selama lima hari berturut-turut, sementara kematian akibat Covid-19 juga melonjak ke level tertinggi sepanjang masa selama 24 jam terakhir.
Alhasil, atas dasar hal tersebut, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyatakan bahwa pihaknya akan segera memasok India kebutuhan bahan mentah untuk memproduksi vaksin corona. Sebelumnya, Inggris, Prancis, dan Jerman juga menyatakan hal yang sama.
Bursa saham China dan Indonesia masih merespons negatif dari perkembangan seputar Covid-19 di India, sementara bursa saham Jepang, Korea Selatan, dan Singapura tak terlalu merespons negatif dari Covid-19 di India.
Sentimen di Asia pada pekan ini dibayangi oleh rilis data ekonomi di AS yang akan dirilis pada pekan ini, dengan banyak perusahaan multinasional di AS yang merilis laporan keuangannya seperti Apple, Microsoft, Amazon dan Alphabet.
Di sisi lain, Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell akan memimpin rapat penentuan kebijakan moneter pada Selasa dan Rabu. Pelaku pasar bakal memantau ketat sinyal apakah bank sentral mengkhawatirkan inflasi. Sebelumnya, bank sentral AS tersebut menyatakan bahwa kenaikan harga barang hanya bersifat sesaat.
Powell akan menggelar konferensi pers pada Rabu untuk mengumumkan keputusan Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC). Harga kontrak berjangka (futures) indeks saham AS cenderung menyamping di perdagangan Senin.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!
