Transaksi Sepi, Asing Borong Saham ASII & Obral Saham TAPG

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
22 April 2021 18:21
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia -Sempat bergerak melemah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya ditutup menguat tipis pada penutupan perdagangan Kamis (22/4/2021), yakni naik 0,02% ke level 5.994,18 dan kembali tak bertahan di level psikologis 6.000.

Data perdagangan mencatat sebanyak 194 saham terapresiasi, 297 saham terdepresiasi, dan 157 lainnya mendatar. Nilai transaksi pada perdagangan hari ini kembali naik menjadi Rp 8,7 triliun dan investor asing kembali melepas saham-saham di pasar reguler sebesar Rp189 miliar.

Asing tercatat masih menjual saham yang baru listing di bursa pada 12 April lalu, yakni PT Triputra Agro Persada sebesar Rp 205 miliar. Selain saham TAPG, asing juga menjual beberapa saham pada hari ini.

Berikut saham-saham yang dijual oleh investor asing pada perdagangan Kamis (22/4/2021).

Dikala IHSG menguat tipis, nilai transaksi kembali bertambah, dan asing masih mencatatkan outflow di pasar saham dalam negeri, asing juga memburu beberapa saham. Adapun saham-saham yang diburu oleh asing pada hari ini adalah:

Dari Amerika Serikat (AS), Senat AS baru saja meloloskan aturan Endless Frontier Act. Di mana AS siap menginvestasikan US$ 100 miliar selama lima tahun ke depan untuk penelitian teknologi dasar dan teknologi canggih ditambah US$ 10 miliar untung membangun hub teknologi antar negara.

Meskipun demikian, tensi global terutama diantara dua negara terbesar di dunia AS dan China bisa kembali memanas setelah dua partai terbesar di senat AS, Demokrat dan Republik juga setuju untuk menurunkan aturan yang akan menekan Beijing mengenai masalah hak asasi manusia dan kompetisi ekonomi.

Selanjutnya Bank Sentral Eropa (Europe Central Bank/ECB) akan merilis kebijakan moneternya dan pada hari ini dan menjadi rilis yang dinanti-nanti oleh para investor.

ECB disebut kemungkinan akan tetap menahan suku bunga di level yang rendah. ECB diekspektasikan akan mempertahankan era suku bunga rendah hingga 2023 atau paling tidak hingga pertengahan 2022.

Meskipun demikian yang dinanti oleh pelaku pasar tentunya adalah apakah ECB akan memutuskan untuk mengurangi perlahan pembelian aset atau tetap melanjutkanya untuk menyuntik likuiditas ke pasar.

Kontraksi ekonomi juga diekspektasikan akan banyak terjadi di negara-negara Uni-Eropa akan tetapi melihat reli mata uang Euro bulan ini, sepertinya investor tidak akan terlalu takut akan hal ini.

Memang investor di negara bagian Uni-Eropa sangat beriorentasi kepada masa depan. Sehingga meskipun kecepatan vaksinasi EU kalah jauh dibanding dengan AS dan Britania Raya, mereka mengangap di Uni Eropa semakin banyak orang yang divaksin semakin baik, apalagi setelah pemerintah EU kembali memperbolehkan pengunaan vaksin Johnson & Johnson yang sempat geger karena menyebabkan pembekuan darah.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular