Kabar Buruk! Bursa Asia Merah Membara, Bisa Nular ke IHSG

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
20 April 2021 08:40
pasar saham asia
Foto: ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia kompak dibuka di zona merah pada perdagangan Selasa (20/4/2021), di tengah pelemahan bursa saham Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin (19/4/2021) waktu setempat dan sikap investor yang menunggu rilis suku bunga kredit acuan terbaru China.

Tercatat indeks Nikkei Jepang dibuka merosot 1,1%, Hang Seng Hong Kong melemah 0,49%, Shanghai Composite China terkoreksi 0,3%, Straits Times Index (STI) Singapura terpangkas 0,25% dan KOSPI Korea Selatan turun tipis 0,02%.

Pelaku pasar Asia sedang memantau rilis suku bunga kredit acuan terbaru China yang akan dirilis pada pukul 09:30 waktu setempat atau pukul 08:30 WIB.

Konsensus Reuters memperkirakan bank sentral China (People Bank of China/PBoC) akan tetap mempertahankan suku bunga acuannya di level 3,85% untuk suku bunga kredit 1 tahun dan di level 4,65% untuk suku bunga kredit 5 tahun.

Sementara itu, kasus virus corona (Covid-19) terus meningkat di India dengan 273.810 infeksi harian baru yang tercatat pada Senin (19/4/2021) kemarin.

Beralih ke Negeri Paman Sam (Amerika Serikat/AS), bursa Wall Street berakhir di zona merah pada perdagangan Senin (19/4/2021), setelah aksi pecah rekor mewarnai Wall Street pada perdagangan pekan lalu.

Tercatat indeks acuan Dow Jones tumbang 0,36%, indeks acuan S&P 500 turun 0,53%, sedangkan indeks Nasdaq terkoreksi paling parah yakni 0,98%.

Pasar saham AS merah merona setelah saham-saham konsumer dan teknologi Paman Sam dilego oleh investor jelang minggu yang sibuk ini karena emiten-emiten teknologi raksasa di Wall Street siap melaporkan kinerja keuanganya.

Aksi lego ini menyebabkan saham-saham teknologi FAANG bergerak bervariatif cenderung terkoreksi jelas pengumuman rilis kinerja kuartal pertama tahun 2021. Tercatat saham Facebook dan Amazon berakhir merah, sementara Apple, Netflix, dan Google berakhir hijau.

Kejatuhan saham Tesla juga menyeret indeks teknologi Nasdaq setelah emiten besutan Elon Musk ini sahamnya terkoreksi 3% setelah adanya laporan mengenai mobil Tesla yang kecelakaan di Texas dan menyebabkan 2 orang meninggal. Banyak spekulasi di pasar mengenai apakah mobil yang kecelakaan ini menggunakan fasilitas autopilot Tesla.

Sementara itu, imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS (US Treasury) tenor 10 tahun yang sempat menghantui pasar saham kembali menurun ke level 1,555%, setelah sempat naik ke level 1,615%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular