Pasar Menanti Rilis Suku Bunga Acuan, Harga SBN Ditutup Mixed

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
19 April 2021 20:48
Ilustrasi Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBCIndonesia - Harga obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) ditutup bervariasi pada perdagangan Senin (19/4/2021). Investor di pasar obligasi pemerintah Indonesia sedang menanti keputusan dari Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) terkait kebijakan suku bunganya pada periode April 2021.

Sikap investor kembali beragam, di mana pada SBN acuan bertenor 1 tahun, 15 tahun, dan 30 tahun cenderung dilepas oleh investor, ditandai dengan pelemahan harga dan kenaikan imbal hasilnya (yield). Sedangkan SBN sisanya ramai dikoleksi oleh investor, ditandai dengan penguatan harga dan penurunan yield.

Yield SBN acuan bertenor 1 tahun dengan kode FR0061 naik sebesar 1,8 basis poin (bp) ke level 3,9%, yield SBN dengan seri FR0088 berjatuh tempo 15 tahun naik 0,3 bp ke 6,515%, dan SBN berseri FR0089 dengan tenor 30 tahun juga naik 0,6 bp ke 7,075%.

Sedangkan SBN berjatuh tempo 3 tahun dengan kode FR0039 cenderung stagnan di level 5,036%. Sementara sisanya mengalami penurunan yieldAdapun yield SBN seri FR0087 dengan tenor 10 tahun yang menjadi acuan obligasi negara turun sebesar 3,1 basis poin (bp) ke level 6,475%.

Yield berlawanan arah dari harga, sehingga penurunan yield menunjukkan harga obligasi yang sedang menguat, demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%.

Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS (US Treasury) acuan tenor 10 tahun kembali mengalami penurunan pada sore hari ini waktu Indonesia. Berdasarkan data dari situs World Government Bond, yield Treasury AS tenor 10 tahun turun 3,1 basis poin ke level 1,559%.

Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Selasa (20/4/2021) besok. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan BI-7 Day Reverse Repo Rate bertahan di 3,5%. Dari 11 institusi yang berpartisipasi dalam pembentukan konsensus, semuanya kompak melihat suku bunga tetap bertahan di level 3,5%.

"Setelah mempertahankan suku bunga bulan lalu, kami merasa bahwa BI cukup nyaman dalam menjaga selisih suku bunga di tengah pemulihan ekonomi Amerika Serikat (AS). Selain itu, bank sentral juga masih meyakini bahwa masih ada ruang bagi perbankan untuk menurunkan suku bunga dengan BI-7 Day Reverse Repo Rate di posisi yang sekarang. Oleh karena itu, posisi kami adalah BI akan terus mempertahankan suku bunga sepanjang 2021," papar riset Citi.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Investor Asing Berpeluang Banjiri Pasar SBN di 2021

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular